Istiqlal Jadi Masjid Pertama dan Satu-Satunya di Dunia dengan Fasilitas American Space

Kedubes AS dan Masjid Istiqlal meresmikan American Space, bentuk kemitraan untuk pererat hubungan WNI dan warga AS.

oleh Yasmina Shofa Az Zahra diperbarui 06 Jun 2023, 17:05 WIB
Diterbitkan 06 Jun 2023, 17:05 WIB
Peresmian American Space di Masjid Istiqlal Jakarta
Pemotongan pita oleh Duta Besar AS untuk Indonesia, Sung Y. Kim dan Imam Besar Masjid Istiqlal, Prof. Nasaruddin Umar untuk meresmikan American Space di Masjid Istiqlal Jakarta, Selasa (6/6/2023). (Liputan6com/Yasmina Shofa)

Liputan6.com, Jakarta - Kedutaan Besar Amerika Serikat di Indonesia bekerja sama dengan Voice of Istiqlal (VoIST) meresmikan American Space yang berlokasi di Perpustakaan Masjid Istiqlal Jakarta, Selasa (6/6/2023).

Duta Besar AS untuk Indonesia, Sung Y. Kim, dan Imam Besar Masjid Istiqlal, Prof. Nasaruddin Umar, melakukan pemotongan pita untuk meresmikan American Space di Perpustakan Masjid Istiqlal secara simbolis.

Masjid Istiqlal menjadi masjid pertama dan satu-satunya di dunia yang dengan fasilitas American Space milik Departemen Luar Negeri AS.

"Menunjukkan pentingnya hubungan antara Kedutaan Besar AS dengan Masjid Istiqlal," ucap Dubes Kim.

Sebelumnya, pada 6 April 2023, Kedubes AS dan Badan Pengelola Masjid Istiqlal telah menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) untuk memperkokoh kemitraan ini, mengutip laman Kedutaan Besar AS. 

Tujuan kemitraan ini adalah untuk mempererat hubungan antar warga negara Indonesia (WNI) dan AS.

"American Space Voice of Istiqlal menjadi sarana memperkuat hubungan antara Amerika Serikat dan Indonesia," kata Imam Besar Nasaruddin Umar dalam acara pembukaan.

Selain itu, juga untuk menciptakan ruang diskusi dan bertukar ilmu. Pengunjung dapat memperlajari banyak hal terkait AS itu sendiri, mulai dari sejarah hingga kebudayaannya.

Kim berharap ruang ini dapat memajukan nilai toleransi dan keberagaman, "Yang membuat hubungan AS dan Indonesia istimewa adalah karena kedua negara memiliki nilai bersama, komitmen bersama, untuk memajukan nilai-nilai toleransi dan keberagaman," ucapnya.

Menurutnya, "Tidak ada tempat yang lebih baik dari Masjid Istiqlal untuk membuka American Space ini."

Jadi Wadah Pertukaran Ilmu Barat dan Timur

Peresmian American Space di Masjid Istiqlal Jakarta
Duta Besar AS untuk Indonesia, Sung Y. Kim dan Imam Besar Masjid Istiqlal, Prof. Nasaruddin Umar meresmikan American Space di Masjid Istiqlal Jakarta, Selasa (6/6/2023). (Liputan6com/Yasmina Shofa)

Program-program American Spaces memiliki fokus di lima bidang yaitu pembelajaran dan pelatihan guru Bahasa Inggris; konsultasi pendidikan dan promosi studi di Amerika Serikat; jejaring, proyek dan kegiatan alumni; program kebudayaan dan penjangkauan; dan informasi umum mengenai Amerika Serikat.

Sebelumnya, Nasaruddin menjelaskan bahwa Masjid Istiqlal juga pernah membangun kerja sama dengan beberapa negara lain, seperti Saudi Arabia, Qatar, Yordania.

Pertukaran ilmu dan pengetahuan yang terjadi melalui kerja sama atau kemitraan dengan banyak negara ini sangat menguntungkan.

Menurut Nasaruddin, Indonesia akan mendapat banyak ilmu dari barat dan timur. "Perjumpaan dari timur dan barat di Istiqlal ini," ucapnya.

“Kami melihat Istiqlal siap untuk menjadi pusat peradaban Islam, identitas nasional dan simbol kemajuan masyarakat Indonesia yang akan mempromosikan dialog lintas agama dan Islam moderat," kata Nasaruddin.

American Space ini dapat diakses oleh siapa pun, kewarganegaraan apa pun, dan agama apa pun. Dibuka mulai dari pukul enam pagi sampai dengan empat sore setiap harinya.

Di Indonesia sendiri, sudah ada 12 American Space yang tersebar di berbagai wilayah.

 

RI dan AS Teken Peningkatkan Kerja Sama Soal Perlindungan Lingkungan dan Aksi Iklim

Penandatanganan Nota Kesepahaman
Penandatanganan Nota Kesepahaman oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia Siti Nurbaya.(Kedutaan Besar AS.

Sementara itu April lalu, Indonesia dan AS juga perkuat kerja sama di bidang lingkungan dengan adanya penandatangan nota kesepahaman terkait perlindungan lingkungan dan aksi iklim.

Untuk memperkuat kerja sama bilateral dalam perlindungan lingkungan dan aksi iklim, kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia dan Badan Perlindungan Lingkungan (EPA) Amerika Serikat sepakat untuk menandatangani nota kesepahaman.

Nota Kesepahaman ini ditandatangani oleh Administrator EPA Michael Regan minggu lalu di Washington, DC, dan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia Siti Nurbaya di KLHK di Jakarta, Rabu 5 April 2023.

Duta Besar AS untuk Indonesia Sung Y. Kim dan Direktur Kantor Urusan Internasional Mark Kasman turut hadir menyaksikan.

Berdasarkan rilis pers Kedutaan AS yang diterima Kamis (6/4/2023), Nota Kesepahaman disebut dapat menjadi solusi atas permasalahan lingkungan dan iklim. Di dalamnya ditetapkan kerangka kerja untuk kolaborasi dalam berbagai isu lingkungan.

Baca selengkapnya di sini...

 

AS dan Indonesia Kerja Sama Kembangkan Sistem Peringatan Dini untuk Kurangi Risiko Bencana

AS dan Indonesia bermitra untuk mengembangkan sistem peringatan dini untuk mengurangi risiko bencana alam. (USAID)
AS dan Indonesia bermitra untuk mengembangkan sistem peringatan dini untuk mengurangi risiko bencana alam. (USAID)

Selain di bidang pendidikan dan lingkungan, masih banyak kerja sama lain yang terbentuk antara RI dan AS salah satunya yaitu pengembangan sistem peringatan dini bencana.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Indonesia bekerja sama dengan United States Agency for International Development (USAID) atau Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat. Keduanya telah mendandatangani nota kesepahaman (MOU) agar mampu bekerja sama untuk memperkuat, mengembangkan, dan mempromosikan kegiatan kerja sama ilmiah dan teknis.

"Kami gembira dapat memperdalam kemitraan kami dengan pemerintah Indonesia untuk mengatasi tantangan perubahan iklim. Dengan kepemimpinan BMKG, kita meningkatkan sistem peringatan dini bagi publik untuk memberikan informasi cuaca, iklim, gempa bumi, dan tsunami yang tepat waktu, akurat, komprehensif, dan mudah dipahami," ujar Direktur USAID Indonesia Jeff Cohen, sebagaimana tertulis di rilis pers yang diterima pada Kamis (30/3/2023).

Baca selengkapnya di sini...

 

Infografis 3 Capres Teratas Hasil Musra Relawan Jokowi. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 3 Capres Teratas Hasil Musra Relawan Jokowi. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya