Gempa Magnitudo 6,6 Picu Tsunami 30 Cm di Kepulauan Izu Jepang

Gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,6 terjadi di dekat Samudera Pasifik, dekat Pulau Torishima di rantai Kepulauan Izu, yang merupakan bagian dari Tokyo, Jepang pada Kamis 5 Oktober 2023 dan memicu peringatan tsunami.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 05 Okt 2023, 12:32 WIB
Diterbitkan 05 Okt 2023, 12:29 WIB
Ilustrasi Gempa
Ilustrasi gempa bumi melanda Jepang dan memicu peringatan tsunami. (Liputan6.com/Rita Ayuningtyas)

Liputan6.com, Tokyo - Gempa berkekuatan magnitudo 6,6 terjadi di dekat Samudera Pasifik pada Kamis 5 Oktober 2023 siang waktu setempat. Lindu tersebut dilaporkan memicu Kepulauan Izu di Jepang berada di bawah peringatan tsunami.

"Badan Meteorologi Jepang (Japan Meteorological Agency) mengatakan gempa bumi itu terjadi sekitar pukul 11:00 pada hari Kamis di kedalaman 10 kilometer dekat Pulau Torishima di rantai Kepulauan Izu, yang merupakan bagian dari Tokyo," lapor situs berita Jepang NHK, Kamis (5/9/2023).

Badan tersebut dilaporkan mengeluarkan peringatan tsunami pada pukul 11:06.

Gelombang tsunami setinggi satu meter diperkirakan akan melanda pulau-pulau tersebut pada pukul 11.30.

Masyarakat diimbau menjauhi pantai dan muara sungai. Beberapa perubahan tingkat pasang surut juga diperkirakan terjadi di sepanjang pantai Pasifik di pulau-pulau utama Jepang.

Mengutip ABC News, peringatan tsunami tersebut, yang merupakan tingkat terendah kedua dari sistem peringatan empat tahap, meminta masyarakat di pulau-pulau dalam rantai Izu, yang membentang ke selatan dari wilayah Tokyo di pulau utama Jepang, Honshu, untuk menjauh dari pantai dan muara sungai.

Gempa bumi Jepang terkini tersebut tidak terasa di Kepulauan Izu atau di wilayah Tokyo, namun badan meteorologi memperingatkan tsunami setinggi 1 meter (3,2 kaki) dapat mencapai wilayah pesisir kepulauan tersebut.

Tsunami kecil dengan ketiggian sekitar 30 cm (1 kaki) teramati di daerah Yaene di Pulau Hachijo, kata badan tersebut.

Jepang adalah salah satu tempat paling rawan gempa di dunia.

Gempa besar pada tahun 2011 menyebabkan tsunami yang menghancurkan sebagian besar wilayah utara Jepang dan menyebabkan kehancuran di pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima.

 

Peringatan Tsunami Akhirnya Dicabut

Ilustrasi tsunami
Ilustrasi potensi tsunami. (Liputan6.com/Sunariyah)

Situs berita Jepang NHK kemudian melaporkan, sekitar pukul 12.10 waktu Indonesia Barat (WIB), Badan Meteorologi Jepang telah mencabut peringatan tsunami untuk Kepulauan Izu. Dikatakan bahwa permukaan air laut mungkin terus berfluktuasi selama beberapa waktu.

Badan tersebut kemudian diketahui mencabut imbauan tersebut pada pukul 13.15 waktu Jepang.

Gempa yang terjadi di Torishima, sebuah pulau tak berpenghuni sekitar 580 km selatan Tokyo, tidak mencapai skala 1 pada skala intensitas seismik Jepang yaitu 7, menurut badan tersebut.

Badan tersebut memperingatkan bahwa wilayah tersebut dapat dilanda gempa lebih lanjut karena aktivitas seismik terus berlanjut sejak awal pekan ini.

Japan Times melaporkan, badan meteorologi Jepang memperingatkan potensi gempa susulan, dengan menyatakan bahwa ada kemungkinan 10% hingga 20% terjadinya gempa dengan kekuatan serupa. Pihaknya mengimbau masyarakat untuk waspada selama sepekan ke depan.

Menurut badan tersebut, aktivitas seismik telah diamati sepanjang sepekan terakhir di wilayah yang sama di Samudera Pasifik bagian barat mulai Senin hingga gempa Kamis pagi. Gempa lain di atas bermagnitudo 6 juga telah diamati dalam beberapa hari terakhir.

 

Tidak Ada Aktivitas Vulkanik Tak Biasa

Ilustrasi bendera Jepang (pixabay)
Ilustrasi bendera Jepang (pixabay)

Sejauh ini, menurut pemberitaan Japan Times, tidak ada aktivitas vulkanik yang tidak biasa akibat gempa yang terjadi pada hari Kamis ini. Meskipun ada lapisan awan membuat hal tersebut sulit untuk dikonfirmasi.

Selama sepekan terakhir, pengamatan udara yang dilakukan Penjaga Pantai Jepang juga tidak menunjukkan adanya aktivitas yang tidak biasa.

Terakhir kali gempa berkekuatan serupa terjadi di dekat Pulau Torishima adalah pada tahun 2006, menyebabkan tsunami setinggi 16 cm mencapai Miyake-jima. Ini juga merupakan pertama kalinya peringatan tsunami dikeluarkan untuk kepulauan Izu sejak letusan gunung berapi Tonga-Hunga Ha’apai dan tsunami pada tahun 2022.

Gempa Magnitudo 5,4 Guncang Jepang, Gedung di Tokyo Bergoyang hingga Jalanan Aspal Retak

Ilustrasi Gempa Bumi
Ilustrasi Gempa Bumi (Liputan6.com/Sangaji)

Sebelumnya gempa bumi kuat dengan perkiraan berkekuatan magnitudo 5,4 melanda Chiba dan prefektur tetangga di timur Jepang pada Kamis 11 Mei 2023 pagi waktu setempat.

Mengutip Straits Times, Kamis (11/5/2023), gempa tersebut diketahui terjadi sekitar pukul 04.16 waktu setempat di kota Kisarazu, Chiba, dan mengguncang gedung-gedung di ibu kota Tokyo. Bangunan bergoyang.

Gempa bumi Jepang tersebut memiliki intensitas dalam kategori Jepang strong 5 dari skala intensitas 7.

Japan Meteorological Agency (Badan Meteorologi Jepang) atau JMA mengatakan gempa terjadi di bagian selatan Chiba pada kedalaman sekitar 40 km.

Sepertinya tidak memicu tsunami, kata Badan Meteorologi Jepang itu.

Laporan NHK menyebut, di sebuah bar di Kisarazu, botol dan gelas minuman keras jatuh dari raknya dan pecah. Retakan juga ditemukan di jalan aspal, dan beberapa dinding balok runtuh setelah gempa.

Orang-orang di beberapa daerah Tokyo juga merasakan getaran gempa itu.

Pejabat dari departemen pemadam kebakaran dan pemerintah kota setempat mengatakan empat orang di prefektur Chiba dan Kanagawa mengalami luka ringan. Tiga dari mereka jatuh di rumah, dan yang lainnya terkena lampu jatuh di bagian kepala.

Pejabat Badan Meteorologi Jepang kemudian memperkirakan besarnya gempa pada 5,2 dan fokus pada kedalaman 40 kilometer.

Tremor pada skala upper 5 -- skala seismik Jepang dari nol hingga 7 -- tercatat di Kota Kisarazu di prefektur. Sementara goncangan pada skala lower 5 dilaporkan terjadi di Kota Kimitsu.

 

Infografis Rentetan Gempa di Cincin Api Pasifik
Infografis Rentetan Gempa di Cincin Api Pasifik. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya