Korban Tewas Akibat Hantaman Badai Otis di Meksiko Jadi 48 Orang, 36 Lainnya Hilang

Badan pertahanan sipil Meksiko mengatakan bahwa 43 orang tewas berada di Kota Acapulco dan lima lainnya di dekat Coyuca de Benitez.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 30 Okt 2023, 15:28 WIB
Diterbitkan 30 Okt 2023, 15:28 WIB
Kondisi Meksiko Pasca Terjangan Badai Otis
Tiang listrik dan telepon yang tumbang setelah Badai Otis menerjang Acapulco, Meksiko, Kamis, 26 Oktober 2023. (AP Photo/Felix Marquez)

Liputan6.com, Mexico City - Setidaknya 48 orang tewas akibat Badai Otis Kategori 5 menghantam Meksiko, sebagian besar dari mereka di Acapulco. Demikian disampaikan pihak berwenang Meksiko pada Minggu (29/10/2023).

Badan pertahanan sipil Meksiko mengatakan bahwa 43 orang tewas berada di Kota Acapulco dan lima lainnya di dekat Coyuca de Benitez. Gubernur Negara Bagian Guerrero Evelyn Salgado menaikkan jumlah orang hilang menjadi 36 orang dari 10 orang.

Katy Barrera (30) menuturkan pada hari Minggu bahwa keluarga bibinya terkubur tanah longsor ketika berton-ton lumpur dan batu berjatuhan ke rumah mereka. Jenazah bibinya ditemukan bersama jenazah ketiga anaknya yang berusia antara 2 hingga 21 tahun. Pamannya masih hilang. Secara terpisah, ibu dan saudara laki-laki Barrera sendiri juga masih hilang.

"Air masuk bersama bebatuan, lumpur, dan mengubur semuanya," kata Barrera, seperti dilansir AP, Senin (30/10).

Hari Minggu di Acapulco, keluarga-keluarga yang berduka menggelar pemakaman. Konvoi mobil jenazah melintasi sebagian besar Acapulco yang rusak dalam perjalanan ke tempat peristirahatan terakhir, melewati toko-toko yang dijarah, jalan-jalan yang dipenuhi puing-puing, dan tentara yang menebang pohon-pohon tumbang.

Presiden Andres Manuel Lopez Obrador mengungkapkan pada Sabtu (28/10) bahwa lawan-lawannya berusaha meningkatkan jumlah korban untuk merugikannya secara politik, namun karena ratusan keluarga masih menunggu kabar dari orang-orang terkasih, jumlah tersebut kemungkinan akan terus meningkat.

Otis menderu-deru ke darat pada Rabu (25/10) pagi dengan kecepatan angin 165 mph setelah menguat begitu cepat -hanya dalam waktu 12 jam- sehingga orang hanya punya sedikit waktu untuk bersiap.

Kehilangan Mata Pencaharian

Kerusakan akibat Terjangan Badai Otis di Meksiko
Penampakan kerusakan yang ditimbulkan Badai Otis di Acapulco, Negara Bagian Guerrero, Meksiko, pada 25 Oktober 2023. (FRANCISCO ROBLES/AFP)

Kristian Vera berdiri di pantai Acapulco pada Sabtu sambil memandang ke arah puluhan perahu yang tenggelam, termasuk tiga perahu miliknya, semuanya ditandai dengan pelampung yang mengambang atau hanya menyembul dari air.

Meski kehilangan mata pencahariannya akibat serangan brutal Badai Otis, dia tetap merasa beruntung. Sebelumnya pada hari itu, dia melihat sesosok tubuh ditarik dari air dan melihat banyak keluarga datang dan pergi, mencari-cari orang yang mereka cintai.

Menurut Kristian, beberapa orang yang tewas adalah nelayan yang merawat perahunya atau kapten yacht yang diminta oleh pemiliknya memastikan bahwa kapal mereka baik-baik saja ketika Otis mendekat.

"Malam itu saya sangat khawatir karena saya hidup dari ini, begitulah cara saya memberi makan anak-anak saya," kata Kristian. "Tetapi ketika saya mulai merasakan betapa kencangnya angin, saya mengatakan, 'Besok saya tidak akan punya perahu, tapi dengan izin Tuhan, Acapulco akan menyongsong hari baru'."

200.000 Rumah Rusak

Kerusakan akibat Terjangan Badai Otis di Meksiko
Orang-orang berjalan di sepanjang jalan yang hancur dan hanyut di komunitas Kilometro 42, dekat Acapulco, Negara Bagian Guerrero, Meksiko, setelah Badai Otis, pada 25 Oktober 2023. (RODRIGO OROPEZA/AFP)

Personel militer dan sukarelawan bekerja di sepanjang jalur wisata utama Acapulco pada hari Sabtu dan Gubernur Evelyn mengumumkan pada hari Minggu bahwa jalan tersebut telah dibersihkan dari puing-puing.

Salgado juga mengatakan bahwa perusahaan listrik nasional melaporkan memulihkan listrik ke 58 persen rumah dan tempat usaha di Acapulco, serta 21 kapal tanker air mendistribusikan air ke lingkungan terpencil.

Namun, di pinggiran kota, lingkungan sekitar masih berupa reruntuhan. Bantuan lambat tiba.

Kehadiran militer membengkak menjadi 15.000 orang di wilayah terdampak bencana. Presiden Lopez Obrador meminta angkatan bersenjata mendirikan pos pemeriksaan demi mencegah penjarahan dan perampokan.

Badan pertahanan sipil federal mencatat 220.000 rumah rusak akibat Badai Otis.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya