Kepribadian Berdasarkan Cara Menyapa Seseorang, Ekstrovert Si Paling Intim

Banyak yang percaya bahwa cara kita menyapa orang lain dapat mengekspos kepribadian Anda, berikut hasil penelitiannya!

oleh Erina Putri diperbarui 13 Nov 2023, 19:40 WIB
Diterbitkan 13 Nov 2023, 19:40 WIB
Ilustrasi menyambut orang, berjabat tangan
Ilustrasi menyambut atau menyapa orang, berjabat tangan. (Sora Shimazaki/Pexels)

Liputan6.com, Jakarta - Selama bertahun-tahun, Ronald E. Riggio, Ph.D., seorang Profesor Psikologi Kepemimpinan di Kravis Leadership Institute dan Psikolog I/O di Claremont McKenna College, menyatakan bahwa ia sering mendengar dari pakar karir dan para pelatih bahwa kualitas jabat tangan selama wawancara kerja memiliki pengaruh besar dalam penentuan: apakah Anda mendapatkan pekerjaan atau tidak.

Merangkum penjelasan Ronald di Psychology Today, Senin (13/11/2023), ia mengungkapkan jika ada yang percaya bahwa sapaan yang tepat dan sesuai saat pertemuan pertama itu sangat penting untuk kualitas interaksi dan juga menentukan apakah akan ada interaksi di masa depan setelahnya (apakah sapaan itu tidak pantas – 'terlalu sensitif' atau 'pertemuan yang dingin' ).

"Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti itu, kami melakukan serangkaian studi mendalam tentang sapaan. Kami membawa orang-orang ke laboratorium dan meminta mereka menyapa orang asing (aktor yang terlatih untuk membiarkan peserta "mengambil langkah pertama" dan merespons secara alami). Kami meminta peserta untuk bermain peran dalam situasi tertentu dengan aktor tersebut. Sebelum eksperimen, peserta menyelesaikan serangkaian pengukuran kepribadian dan keterampilan sosial," ujar Ronald.

Dalam percobaan ini, ia memberi tahu para peserta bahwa orang lain yang hadir bisa jadi teman dekat mereka atau mungkin kenalannya, dan para peserta percobaan akan berbicara tentang topik tertentu (misalnya, orang tua mereka sedang mempertimbangkan perceraian atau mereka akan membahas kehidupan cinta mereka) atau topik yang lebih santai (program TV favorit).

Dalam percobaan ini, Ronald dan tim kemudian merekam bagian sapaan dari interaksi yang diperankan.

 

Sapaan Lebih Intim untuk Teman Akrab

Ilustrasi berjabat tangan, menyapa, sapaan, ramah
Ilustrasi berjabat tangan, menyapa, sapaan, ramah. (Photo by George Milton: https://www.pexels.com/photo/cheerful-multiethnic-businesswomen-shaking-hands-in-modern-office-6953835/)

Video-video hasil dari percobaan tersebut kemudian ditonton oleh para juri yang menilai seberapa intim sapaannya.

Seperti yang diharapkan, Ronald menyampaikan bahwa ada perbedaan signifikan dalam penilaian keintiman jika para peserta menyapa teman dekat daripada menyapa orang yang hanya sekedar mereka kenal, sapaan antara teman yang sudah dekat mendapat penilaian lebih intim.

"Namun, yang mengejutkan kami, tidak ada efek untuk keintiman topik yang seharusnya mereka diskusikan (intim vs. santai), dan tidak ada perbedaan jenis kelamin (jenis kelamin yang berinteraksi disusun sepenuhnya sehingga ada sapaan laki-laki, perempuan-perempuan, laki-laki-perempuan, dan perempuan-laki-laki). Dengan segala kemungkinan, para juri kami juga mempertimbangkan pasangan jenis kelamin dalam penilaian keintiman mereka," jelas Ronald.

 

Ekstrovert Lakukan Sapaan Paling Intim

Ilustrasi menyambut orang, berjabat tangan
Ilustrasi menyambut orang, berjabat tangan. (Sora Shimazaki/Pexels)

"Di sini kami menemukan perbedaan jenis kelamin. Pasangan berbeda jenis kelamin cenderung lebih sering berpelukan, sementara pasangan sesama jenis kelamin cenderung berjabat tangan atau menyentuh bahu orang lain dengan ringan. Banyak sapaan tidak melibatkan kontak apa pun (menganggukkan tangan, mengangguk kepala, dll.). Namun, lebih banyak sapaan yang melibatkan sentuhan terjadi jika mitra peran diidentifikasi sebagai teman daripada kenalan," terang Ronald.

Secara keseluruhan, hasil dari penelitian ini dianggap mungkin sesuai dengan pengalaman Anda sendiri dalam menyapa orang lain atau menyaksikan sapaan oleh para peneliti ini. Tapi bagaimana dengan kepribadian?

Hasilnya cukup jelas. Ekstrovert cenderung melakukan sapaan yang lebih intim, tetapi orang yang eksibisionis (mereka yang suka "tampil" dan pusat perhatian) dan orang-orang yang berkeahlian sosial dan ekspresif melakukan sapaan paling intim.

Amati dan Tiru Sapaan yang Baik

Ilustrasi menyambut orang, berjabat tangan
Ilustrasi menyambut orang, berjabat tangan. (Sora Shimazaki/Pexels)

Jadi, apa implikasinya untuk situasi formal, seperti sapaan dalam wawancara kerja atau saat mencoba membuat kesan pada seseorang? Nah, sampai batas tertentu, ini sejalan dengan apa yang dikatakan pelatih karir kepada orang-orang.

Sapaan yang tepat dapat mempengaruhi nada interaksi dan menciptakan kesan yang lebih positif.

Hubungan terkuat terjadi antara keterampilan sosial seseorang dan keintiman sapaan, yang menunjukkan bahwa ini dapat dipelajari dan dikembangkan.

Perhatikan sapaan Anda dengan teman atau orang asing. Amati sapaan orang lain, dan lihat apa yang bisa Anda pelajari.

Infografis Perang Hamas Vs Israel Kembali Berkecamuk. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Infografis Perang Hamas Vs Israel Kembali Berkecamuk. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya