Dragon Ball Pernah Picu Insiden Diplomatik Antara Jepang dan Meksiko, Kok Bisa?

Dragon Ball, yang dilahirkan komikus Akira Toriyama pada tahun 1984, merupakan fenomena global. Tidak terkecuali di Amerika Latin.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 10 Mar 2024, 08:03 WIB
Diterbitkan 10 Mar 2024, 08:03 WIB
Akira Toriyama
Foto hitam putih yang diambil pada bulan Mei 1982 ini menunjukkan seniman manga Jepang, Akira Toriyama, yang meninggal dunia pada tanggal 8 Maret 2024. Penerbit Shueisha mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka "sangat sedih dengan berita kematiannya yang tiba-tiba". Pria berusia 68 tahun itu adalah penulis judul "Dragon Ball" dan "Dragon Ball Z" yang sangat populer dan berpengaruh. (STR/JIJI Press/AFP)

Liputan6.com, Tokyo - Kematian pencipta Dragon Ball Akira Toriyama ditangisi oleh para penggemar komik dan serial animasi. Akira meninggal pada 1 Maret 2024 di usia 68 tahun akibat hematoma subdural akut atau sejenis pendarahan di dekat otak.

Di tengah penghormatan terhadap sosok Akira, ingatan para penggemar juga melayang pada fakta bagaimana Dragon Ball sempat memicu insiden diplomatik antara Jepang dan Meksiko hampir enam tahun lalu. Demikian seperti dilansir BBC, Minggu (10/3/2024).

 Saat itu tahun 2018 dan musim pertama serial anime "Dragon Ball Super" akan berakhir setelah lebih dari 100 episode. Berbagai kota di Amerika Latin menggelar nonton bareng untuk beberapa episode terakhir.

Di Ciudad Juarez, Negara Bagian Chihuahua, Meksiko, sekelompok anak muda meminta dukungan pemerintah kota setempat untuk menyelenggarakan pemutaran film gratis di salah satu alun-alun kota. Diperkirakan ratusan orang akan hadir.

Namun, ketika kabar tentang acara publik tersebut menyebar, studio produksi Dragon Ball, Toei Animation, merilis pernyataan menentang: "Toei Animation tidak mengizinkan pemutaran publik ini dan tidak mendukung atau mensponsori acara ini … Dalam upaya mendukung undang-undang hak cipta, untuk melindungi karya ribuan orang dan banyak sektor tenaga kerja, kami meminta Anda menikmati karya kami di platform dan lembaga penyiaran resmi dan (kami) tidak mendukung pemutaran film ilegal yang memicu pembajakan. "

Kedutaan Besar Jepang di Meksiko juga tidak tinggal diam. Dalam suratnya tertanggal 16 Maret 2018 kepada gubernur Negara Bagian Coahuila yang beredar luas secara online, mereka menggemakan keprihatinan yang diungkapkan Toei Animation dan meminta pembatalan pemutaran film ilegal.

Namun, para penggemar Dragon Ball di Ciudad Juarez, menikmati akhir yang bahagia. Wali Kota Armando Cabada berhasil bernegosiasi dengan Toei Animation untuk mengizinkan pemutaran episode kedua hingga terakhir serial tersebut.

Diperkirakan 15.000 orang berkumpul di Plaza de la Mexicanidad di kota itu pada 17 Maret 2018 dan menikmati kreasi Akira. Curahan cinta terhadap serial tersebut pada hari itu dilaporkan juga terasa setelah kematian Akira diumumkan.

Kata Para Penikmat Karya Akira Toriyama

Dragon Ball Super
Karakter di Dragon Ball Super. (saiyanisland.com)

Orang-orang dari Sheffield, Inggris, hingga Chicago, Amerika Serikat (AS) berbagi apa arti Dragon Ball bagi mereka saat tumbuh dewasa.

"Anime ini benar-benar masa kecil saya dan memengaruhi saya untuk berjuang ... secara langsung menginspirasi saya untuk hidup lebih baik, sangat menyedihkan mendengar tentang kematiannya namun, karyanya akan terus hidup selamanya," kata Amin Ibrahim.

Dan Amin bukan satu-satunya. Alexander Scullion yang tinggal di Irlandia Utara mengungkapkan, "Sejak usia muda, saya sering diintimidasi, kadang-kadang saya merasa sangat sedih. Saya mulai menonton Dragon Ball dan langsung terpesona. Saya jatuh cinta dengan seni, cerita, dan aksinya."

Samantha Hauton di Wales berbagi pengalaman serupa. Dia adalah penggemar "Dragon Ball Z", salah satu serial anime yang muncul dari manga Dragon Ball: "Saya berhasil melewati tahun-tahun sepi di sekolah dasar dan menengah berkat 'Dragon Ball Z'."

Bagi banyak pembaca, Dragon Ball terus menjadi bagian dari kehidupan dewasa mereka. Joshua Aistrop dari Sheffield mengisahkan, "Kenangan indah saya termasuk menonton 'Dragon Ball Super: Broly' di bioskop dan berpartisipasi aktif dalam pengorganisasian dan menjadi panelis di Saiyacon, konvensi Dragon Ball perdana di Inggris."

Terinspirasi Novel China

Ilustrasi Dragon Ball
Ilustrasi Dragon Ball. (Dok. A Gutierrez Moreno/Pixabay)

Fenomena global "Dragon Ball" yang pertama kali muncul pada tahun 1984 terinspirasi oleh novel China Abad ke-16, "Journey to the West", yang berkisah tentang seorang biksu yang mencari kitab suci ke Barat.

Di Dragon Ball, seorang anak laki-laki bernama Son Goku melakukan perjalanan untuk menemukan tujuh bola ajaib, yang ketika dikumpulkan, membangunkan seekor naga yang mengabulkan permintaan.

Tapi Goku bukan satu-satunya yang mencari bola naga tersebut dan banyak perjuangan serta pertarungannya memberikan kesempatan baginya untuk mendapatkan teman, musuh, sekaligus menjadikannya dewasa.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya