Liputan6.com, Uni Eropa - Menurut laporan yang diterbitkan oleh Europol pada Jumat (5/4/2024), kriminal di Uni Eropa dilaporkan sedang menyusup ke dalam bisnis ilegal di seluruh blok 27 negara dan bergantung secara signifikan pada praktik korupsi untuk memperluas aktivitas kriminal mereka. Demikian seperti dilansir dari CBS, Sabtu (13/4).
Europol mengungkapkan bahwa terdapat 821 geng kriminal berbahaya yang diidentifikasi dengan lebih dari 25.000 anggota di blok tersebut.
Menurut Europol, 86% dari geng kriminal tersebut mampu menyusup ke dalam bisnis legal untuk menyembunyikan kegiatan mereka dan mencuci hasil keuntungan dari aksi kriminal mereka.
Advertisement
Agensi pemberantas kriminal tersebut mengungkapkan contoh pemimpin geng kriminal yang diidentifikasi sebagai seorang pengusaha Italia keturunan Argentina yang tinggal di Marbella, Spanyol.Â
Pemimpin geng kriminal tersebut merupakan ahli dalam perdagangan narkoba dan pencucian uang serta mengelola beberapa perusahaan, termasuk salah satunya yang mengimpor pisang dari Ekuador ke Uni Eropa.Â
Ia juga disebut memiliki pusat-pusat olahraga di Marbella, pusat-pusat komersial di Granada, dan beberapa bar dan restoran, ungkap laporan Europol tersebut.
Sementara pemimpin lain dari Albania, yang berbasis di Ekuador, bertanggung jawab atas impor kokain dari Kolombia ke Ekuador dan selanjutnya didistribusikan ke Uni Eropa. Perusahaan buah-buahan Ekuador digunakan sebagai kedok untuk kegiatan kriminal, demikian laporan tersebut menyatakan.
Lalu, pada bulan-bulan terakhir, pengiriman pisang di seluruh Eropa telah digunakan sebagai tempat penyembunyian besar-besaran narkoba.
Pengiriman Pisang yang Disertakan dengan Narkoba
Pada bulan Februari, pihak berwenang Inggris mengatakan bahwa mereka telah menemukan lebih dari 12.500 pon kokain yang disembunyikan dalam pengiriman pisang, yang memecahkan rekor untuk penyitaan tunggal terbesar obat-obat keras di negara tersebut.
Sementara Agustus lalu, agen bea cukai di Belanda menyita 17.600 pon kokain yang ditemukan disembunyikan di dalam peti-peti pisang di Pelabuhan Rotterdam.Â
Tiga bulan sebelumnya, seekor anjing polisi menemukan 3 ton kokain yang disembunyikan dalam kasus pisang di pelabuhan Italia Giaoia Tauro.
Europol juga mencatat bahwa geng kriminal yang terorganisir, seperti sindika 'Ndrangheta dari Italia, memiliki peran yang cukup dominan dalam perdagangan narkoba dan senjata di tingkat global.
Mereka memanfaatkan keuntungan yang besar dari aktivitas kejahatan mereka untuk melakukan investasi di sektor bisnis yang sah di seluruh Eropa, seperti properti, supermarket, dan hotel. Selain itu, jaringan-jaringan kriminal ini memiliki struktur yang beragam, dengan anggota yang mewakili 112 kewarganegaraan yang berbeda, menurut laporan tersebut.
"Namun, melihat lokasi kegiatan inti mereka, sebagian besar mempertahankan fokus geografi yang kuat dan tidak memperluas operasi mereka secara terlalu luas," ungkap Europol.
Advertisement
Narkoba dan Korupsi Menjadi Fokus Utama Europol
Mengenai kegiatan mereka, perdagangan narkoba dan korupsi menjadi fokus utama bagi pejabat Uni Eropa dalam memantau aktivitas kejahatan terorganisir.
Sementara jumlah kokain yang disita mencapai rekor di Eropa dan kejahatan kekerasan terkait narkoba semakin terlihat di banyak negara Uni Eropa seperti Belgia dan Prancis, di mana perdagangan narkoba menjadi kegiatan utama yang paling menonjol, demikian laporan Europol tersebut menyatakan.
Separuh dari jaringan kriminal yang dianggap paling berbahaya cenderung terlibat dalam perdagangan narkoba, dengan kegiatan perdagangan narkoba baik sebagai kegiatan utama yang mandiri maupun sebagai bagian dari portofolio.
Selain itu, lebih dari 70% dari jaringan kriminal terlibat dalam korupsi "untuk memudahkan kegiatan kriminal atau menghalangi penegakan hukum atau proses peradilan. 68% dari jaringan kriminal menggunakan kekerasan dan intimidasi sebagai fitur inheren dari modus mereka," demikian laporan tersebut.
Ancaman Terbesar yang Dihadapi Saat Ini
Sementara di Belgia, dengan kota pelabuhan Antwerpen telah menjadi titik masuk utama bagi kartel kokain Amerika Latin ke Eropa. Akibatnya kekerasan geng kriminal telah merajalela di kota pelabuhan tersebut selama bertahun-tahun.
Pada bulan Januari, pihak berwenang Belgia mengumumkan bahwa mereka berhasil menyita jumlah kokain terbanyak sepanjang sejarah di pelabuhan Antwerpen pada tahun lalu, BBC melaporkan.
Dengan penyalahgunaan narkoba yang meningkat di seluruh negara, otoritas federal mengatakan perdagangan narkoba telah dengan cepat merasuki masyarakat secara lebih luas.Â
"Kejahatan terorganisir adalah salah satu ancaman terbesar yang kita hadapi saat ini, karena mengancam masyarakat dengan korupsi dan kekerasan ekstrem yang mereka lakukan," kata komisioner Uni Eropa untuk Urusan Dalam Negeri, Ylva Johansson.
Europol mengatakan data ini akan segera dibagikan dengan lembaga penegak hukum di negara-negara anggota Uni Eropa, yang seharusnya dapat membantu menyasar kriminal lebih baik.
Advertisement