Liputan6.com, Washington D.C - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken mengatakan pada Jumat (19/7/2024) bahwa dia akan bertemu dengan Menlu China Wang Yi minggu depan di Laos.
Laos akan menjadi tuan rumah pertemuan para pejabat senior Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (the Association of Southeast Asian Nation/ASEAN).
Baca Juga
Blinken mengatakan dia berbicara dengan Wang “secara berkala,” yang penting untuk memperjelas niat masing-masing negara dan menghindari konflik yang tidak diinginkan, dikutip dari laman VOA Indonesia, Sabtu (20/7).
Advertisement
“Kami dapat berkomunikasi dengan sangat jelas mengenai hal-hal yang tidak kami setujui. Jadi setidaknya China tahu dari mana kita berasal, sama seperti kita tahu dari mana mereka berasal,” mengenai topik-topik seperti Laut China Selatan dan Taiwan, Blinken mengatakan kepada para peserta Aspen Security Forum, Jumat (19/7), sebuah konferensi keamanan dan kebijakan luar negeri di AS.
Meskipun AS dan China bukan anggota blok Asia Tenggara, diplomat senior dari kedua negara biasanya diundang untuk menghadiri pertemuan regional terkait dan sering kali mengadakan diskusi tatap muka di sela-sela pertemuan.
Pada Jumat, Pemerintah AS menyarankan warga Amerika di Taiwan untuk menyesuaikan kegiatan dengan rencana latihan pertahanan udara tahunan mendatang di Taiwan yang diberi judul "Wan An Nomor 47". Latihan militer itu yang dijadwalkan akan berlangsung pada pada Senin (22/7) hingga Kamis (25/7). Selama latihan 30 menit untuk warga sipil, sistem pemberitahuan darurat akan diuji, menandakan dimulainya dan berakhirnya acara.
Latihan Pertahanan Taiwan
Minggu depan, militer Taiwan juga akan mengadakan latihan pertahanan tahunan Han Kuang, yang biasanya mencakup latihan tembakan langsung berskala besar.
Latihan pertahanan udara terjadi ketika pesawat dan kapal militer China terus beroperasi di sekitar Taiwan. Dalam beberapa bulan terakhir, Taiwan melaporkan bahwa pesawat militer China sering melintasi garis median dan memasuki zona identifikasi pertahanan udara Taiwan.
“Jika terjadi krisis di Taiwan, itu akan menjadi krisis yang berdampak pada semua orang di dunia, tidak hanya negara tetangga terdekat. Lima puluh persen lalu lintas kargo komersial melewati Selat [Taiwan] setiap hari; 70 persen semikonduktor yang diandalkan dunia diproduksi di Taiwan,” kata Blinken, Jumat.
Advertisement