China dan Vietnam Makin Lengket, Tanda Tangani 14 Kesepakatan Mulai dari Kereta hingga Durian Beku

Kunjungan presiden Vietnam ke China berlangsung selama tiga hari, diawali pada hari Minggu.

oleh Tim Global diperbarui 20 Agu 2024, 07:03 WIB
Diterbitkan 20 Agu 2024, 07:03 WIB
Presiden Vietnam To Lam dan Presiden China Xi Jinping saat bertemu di Beijing, Senin (19/8/2024).
Presiden Vietnam To Lam dan Presiden China Xi Jinping saat bertemu di Beijing, Senin (19/8/2024). (Dok. AP Photo/Andres Martinez Casares)

Liputan6.com, Beijing - China dan Vietnam menandatangani 14 dokumen pada Senin (19/8/2024), yang mencakup jalur kereta lintas batas hingga ekspor buaya, dalam kunjungan Presiden To Lam ke Beijing.

Kunjungan To Lam ke China, yang merupakan perjalanan luar negeri pertamanya sejak ditunjuk sebagai ketua partai awal bulan ini, menandakan keinginan antara kedua negara komunis bertetangga tersebut untuk memperkuat hubungan seiring pertumbuhan perdagangan dan investasi dan meskipun terkadang terjadi bentrokan mengenai perbatasan di Laut China Selatan.

"China selalu menganggap Vietnam sebagai prioritas dalam diplomasi lingkungannya dan mendukung Vietnam dalam mengikuti kepemimpinan partai, mengambil jalur sosialis yang sesuai dengan kondisi nasionalnya, serta memperdalam perjuangan reformasi dan modernisasi sosialis," kata Xi Jinping, menyoroti pendirian Vietnam, hubungan kerja sama yang baik, dan persahabatan pribadi dengan To Lam seperti dilansir VOA Indonesia, Selasa (20/8).

To Lam menggambarkan hubungan bilateral Vietnam-China sebagai prioritas utama dalam kebijakan luar negeri Vietnam dan menyebut kunjungannya ke China sebagai penegasan Partai Komunis dan pemerintah Vietnam untuk menghargai hubungan dengan China.

Kedua negara menandatangani dokumen mengenai perencanaan dan studi kelayakan untuk rute kereta standar, yang merupakan langkah baru menuju peningkatan jaringan kereta lintas batas, setelah kesepakatan awal mengenai masalah tersebut ditandatangani pada bulan Desember saat kunjungan kenegaraan Xi Jinping ke Hanoi.

China dan Vietnam terhubung dengan dua jalur kereta dari China selatan ke pusat industri dan ibu kota Vietnam di utara, Hanoi, namun infrastruktur Vietnam sudah ada sejak masa kolonial Prancis dan memiliki ukuran yang berbeda dari kereta berkecepatan tinggi China, sehingga memaksa penumpang dan barang untuk bertukar kereta di perbatasan.

Peningkatan jalur kereta di Vietnam dapat meningkatkan perdagangan dan investasi karena semakin banyak pabrik China yang memindahkan beberapa operasi yang berorientasi ekspor ke Vietnam di tengah ketegangan perdagangan antara China dan Amerika Serikat.

Tapak Tilas Ho Chi Minh

Presiden Vietnam To Lam dan Presiden China Xi Jinping saat bertemu di Beijing, Senin (19/8/2024).
Presiden Vietnam To Lam dan Presiden China Xi Jinping saat bertemu di Beijing, Senin (19/8/2024). (Dok. AP Photo/Andres Martinez Casares)

Dokumen lain yang ditandatangani China-Vietnam mencakup kerja sama antara bank sentral, media, kesehatan, hingga ekspor kelapa segar, produk buaya, serta durian beku dari Vietnam ke China.

Setelah penandatanganan, Xi Jinping dan To Lam melanjutkan pembicaraan mengenai isu-isu penting yang menjadi perhatian bersama sambil mencicipi teh dalam suasana yang menurut media pemerintah China, Xinhua, ramah dan bersahabat.

To Lam tiba di Provinsi Guangzhou pada hari Minggu (18/8) untuk kunjungan tiga hari yang mencakup pertemuan dengan Perdana Menteri China Li Qiang dan para pejabat tinggi China lainnya.

Selama di Guangzhou, dia mengunjungi beberapa lokasi di China di mana mantan Presiden Ho Chi Minh pernah melakukan kegiatan revolusioner.

China dan Vietnam menjalin hubungan diplomatik pada tahun 1950 dan membentuk kemitraan kerja sama strategis komprehensif pada tahun 2008 yang diperkuat bersama lima tahun kemudian untuk memperluas isu-isu yang menjadi perhatian bersama di tingkat internasional dan regional.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya