PM Spanyol Dorong Komunitas Internasional Stop Penjualan Senjata ke Israel

Spanyol adalah salah satu negara Eropa yang sudah mengakui secara resmi Negara Palestina.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 12 Okt 2024, 12:06 WIB
Diterbitkan 12 Okt 2024, 12:06 WIB
Tim Penyelamat Terus Cari Korban di Reruntuhan Gedung Pasca-Serangan Udara Israel
Kementerian Kesehatan Lebanon menyampaikan serangan udara Israel menghantam pusat Kota Beirut pada hari Kamis (10/10/2024) yang menyebabkan dua lingkungan, yakni Ras al-Nabaa dan daerah Burj Abi Haidar terbakar. (AP Photo/Hussein Malla)

Liputan6.com, Roma - Perdana Menteri (PM) Spanyol Pedro Sanchez pada hari Jumat (11/10/2024) mendesak masyarakat internasional agar segera menghentikan penjualan senjata ke Israel.

Dalam konferensi pers, setelah pertemuannya dengan Paus Fransiskus di Roma, PM Sanchez mengutuk serangan Israel baru-baru ini terhadap Pasukan Sementara PBB di Lebanon (UNIFIL).

PM Sanchez menggambarkan insiden itu sebagai "pelanggaran hukum internasional yang jelas" dan menekankan perlunya memutus siklus kekerasan di Timur Tengah.

"Serangan terhadap UNIFIL ini adalah sesuatu yang harus dikutuk dan ditolak dengan tegas," kata PM Sanchez seperti dikutip dari kantor berita Anadolu, Sabtu (12/10).

Serangan Israel telah dua kali melukai pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon. Serangan pertama terjadi pada Kamis (10/10), di menara pengawas markas besar UNIFIL di Naqoura, melukai dua TNI. Serangan kedua pada Jumat (11/10) melukai dua pasukan penjaga perdamaian PBB asal Sri Lanka dalam ledakan yang terjadi di lokasi yang sama. 

PM Spanyol itu lebih lanjut mencatat bahwa, meskipun ada tuduhan dari beberapa partai oposisi, pemerintahnya belum menyetujui penjualan senjata atau peralatan militer apa pun ke Israel sejak 8 Oktober 2023.

Sanchez menegaskan kembali bahwa dia akan membawa masalah penghentian penjualan senjata ke Israel ke garis depan agenda internasional.

"Pelanggaran Israel terhadap hukum humaniter internasional, akibat pendudukannya di Lebanon, harus ditangani oleh masyarakat global," kata Sanchez, seraya menambahkan bahwa gencatan senjata segera diperlukan untuk mencegah eskalasi kekerasan lebih lanjut.

Dalam pertemuannya dengan Paus Fransiskus, PM Sanchez membahas sejumlah isu terkait konflik global, baik yang sedang berlangsung di Timur Tengah hingga perang Ukraina, dengan Sanchez menegaskan kembali sikap tegas Spanyol terhadap hukum humaniter internasional.

"Penghormatan terhadap hukum humaniter internasional adalah posisi mendasar Spanyol. Kami mengutuk setiap serangan yang melanggarnya, baik di Jalur Gaza, Tepi Barat, Ukraina, atau, seperti yang telah kita lihat baru-baru ini, terhadap Lebanon," tegas Sanchez.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya