Liputan6.com, Jakarta - Mandrake merupakan jenis tanaman yang muncul dalam film warabala populer Harry Potter. Tanaman ini digambarkan memiliki akar berbentuk manusia yang dapat menangis dan menjerit ketika dicabut dari tanah.
Meskipun fenomena tersebut hanya ada dalam dunia fiksi, tanaman yang serupa dengan mandrake benar-benar ada di dunia nyata. Tentu saja tanpa kemampuan menangis atau menjerit.
Menurut laman Britannica yang dilansir pada Selasa (12/11/2024), tanaman mandrake di dunia nyata termasuk dalam famili Solanaceae, dengan genus Mandragora. Tanaman ini berasal dari wilayah Mediterania dan Himalaya.
Advertisement
Baca Juga
Dikenal karena akar yang tebal dan bercabang, mandrake memiliki bentuk yang unik, dengan akar yang sering kali tampak seperti sosok manusia. Karakteristik akan mandrake menarik perhatian banyak orang sepanjang sejarah.
Tanaman mandrake memiliki akar tunggang yang panjang dan tebal. Akar ini sering kali bercabang, dan bentuknya bisa menyerupai tubuh manusia, dengan bonggol-bonggol yang menyerupai anggota tubuh.
Tanaman ini juga memiliki batang yang pendek, serta daun berbentuk bulat telur yang tumbuh dalam seikat di dekat permukaan tanah. Bunga tanaman mandrake memiliki mahkota berbentuk lonceng dengan lima kelopak, yang dapat berwarna ungu hingga kuning-hijau.
Buah tanaman mandrake berwarna oranye. Perlu diketahui bahwa semua bagian tanaman mandrake sangat beracun.
Tanaman ini mengandung alkaloid tropane, yang berpotensi menyebabkan keracunan serius jika tidak ditangani dengan hati-hati. Salah satu spesies mandrake yang paling terkenal adalah Mandragora officinarum.
Â
Sumber Racun
Tanaman ini telah dikenal sejak ratusan tahun sebagai sumber racun. Racun yang terkandung dalam tanaman ini, terutama pada akarnya, menyebabkan efek halusinogen, yang pada masa lalu sering kali disalahgunakan sebagai narkotika atau afrodisiak.
Meski demikian, dalam pengobatan tradisional, Mandrake juga dikenal memiliki beberapa kegunaan medis. Dikutip dari laman US Forest Service pada Selasa (12/11/2024), beberapa kebudayaan percaya bahwa tanaman ini dapat digunakan untuk menyembuhkan penyakit tertentu atau meredakan rasa sakit.
Namun, penggunaannya harus sangat hati-hati, karena dosis yang tidak tepat bisa berbahaya. Pada masa lalu, Mandrake sering digunakan dalam ramuan-ramuan obat, tetapi kini tanaman ini lebih banyak dibudidayakan untuk tujuan pengolahan obat herbal, dengan pengawasan yang ketat.
Selain dikenal sebagai tanaman beracun, Mandrake juga memiliki peran penting dalam berbagai kepercayaan magis dan folklor. Dalam kebudayaan Eropa, khususnya di zaman medieval, Mandrake diyakini memiliki kekuatan magis.
Akar tanaman ini dipercaya dapat digunakan untuk melindungi diri dari roh jahat atau untuk tujuan penyembuhan. Meskipun ini tentu saja bagian dari mitos, cerita seperti ini semakin memperkuat kesan magis yang melekat pada tanaman ini.
Dalam praktiknya, tanaman ini memang harus dicabut dengan sangat hati-hati, dan beberapa orang yang pernah mencobanya di masa lalu melaporkan bahwa mereka merasa pusing atau bahkan mengalami efek samping yang berbahaya.
(Tifani)
Advertisement