Teleskop James Webb Tangkap Aktivitas Misterius dari Chiron

Chiron berasal dari wilayah TNO dan telah berkeliling tata saurya kita sejak penciptaannya.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 11 Jan 2025, 01:00 WIB
Diterbitkan 11 Jan 2025, 01:00 WIB
Teleskop James Webb Abadikan Cincin Debu. Photo: NASA, ESA, CSA, STScI, JPL-Calte
Teleskop James Webb Abadikan Cincin Debu. Photo: NASA, ESA, CSA, STScI, JPL-Calte

Liputan6.com, Jakarta - Teleskop Luar Angkasa James Webb (JWST) mengungkap karakteristik unik dari Chiron, sebuah obyek langit yang dikenal sebagai "centaur." Menariknya, obyek ini memiliki sifat seperti komet dan asteroid sekaligus.

Chiron merupakan bagian dari kelompok obyek langit yang disebut "centaur." Obyek ini mengorbit matahari di antara Jupiter dan Neptunus.

Objek antariksa ini dinamai sesuai makhluk mitologi Centaur yang memiliki sifat campuran, karena menunjukkan ciri-ciri asteroid dan komet sekaligus. Melansir laman SciTechDaily pada Jumat (10/01/2024), para peneliti menemukan bahwa komposisi kimia permukaan Chiron berbeda dari centaur lainnya.

Dalam studi yang dipublikasikan di jurnal Astronomy & Astrophysics, mereka mengidentifikasi es karbon dioksida dan karbon monoksida di permukaannya untuk pertama kalinya. Para peneliti juga menemukan gas karbon dioksida dan metana di bagian coma, yaitu awan debu dan gas yang mengelilingi obyek tersebut.

Penemuan terbaru ini melanjutkan studi sebelumnya yang juga mendeteksi es karbon monoksida dan karbon dioksida pada obyek trans-Neptunian (TNO). Obyek-obyek seperti ini dianggap tidak berubah sejak pembentukan tata saurya.

Chiron memiliki sifat unik dibandingkan dengan centaur lainnya. Objek yang ditemukan pada 1977 ini kadang-kadang berperilaku seperti komet.

Chiron kadang memiliki cincin materi di sekitarnya dan mungkin dikelilingi oleh medan puing debu atau material berbatu. Penemuan es dan gas pada obyek sejauh Chiron merupakan hal yang menarik karena memberikan konteks tentang centaur lain dan memberikan wawasan tentang era paling awal tata saurya kita.

Beberapa dari es ini, seperti metana, karbon dioksida, dan es air, mungkin merupakan komponen primordial Chiron yang diwarisi dari nebula pra-matahari. Lainnya, seperti asetilena, propana, etana, dan karbon oksida, mungkin terbentuk di permukaan karena proses reduksi dan oksidasi.

Penelitian lebih lanjut akan dilakukan untuk memahami bagaimana variasi musiman dan pola pencahayaan memengaruhi perilaku serta cadangan es Chiron. Dengan mendekatnya Chiron, para ilmuwan berharap dapat mengungkap lebih banyak informasi tentang komposisi permukaannya.

Chiron berasal dari wilayah TNO dan telah berkeliling tata saurya kita sejak penciptaannya. Orbit Chiron kadang-kadang mengalami pertemuan jarak dekat dengan salah satu planet raksasa di mana tarikan gravitasi dari planet tersebut mengubah orbitnya.

Hal ini membawanya ke seluruh tata saurya kita dan memaparkannya ke banyak lingkungan berbeda.

(Tifani)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya