Mewahnya Stasiun Riyadh! Trotoar Marmer, Dinding Berlapis Emas

Para komuter di seluruh dunia pastinya bakal iri saat melirik rancangan stasiun kereta api di Riyadh, ibukota Arab Saudi. Bakal menjadi yang termewah di dunia!

oleh Elin Yunita Kristanti diperbarui 21 Mei 2013, 11:35 WIB
Diterbitkan 21 Mei 2013, 11:35 WIB
mrt-riyadh-130521b.jpg
Para komuter di seluruh dunia pastinya bakal iri saat melirik rancangan stasiun kereta api di Riyadh, ibukota Arab Saudi. Bakal menjadi yang termewah di dunia!

Mirip tampilan hotel supermewah bintang lima, stasiun Riyadh akan dilengkapi trotoar dari marmer atau pualam, dinding yang berlapis emas, dan tentu saja sebuah kenyamanan di salah satu tempat terpanas di muka bumi: pendingin udara (AC).



Muka bangunan didesain untuk membiarkan cahaya masuk, namun menyingkirkan panas matahari dari gurun. Secara keseluruhan bentuk bangunan mengingatkan pada bukit pasir yang tertiup angin.



Yang luar biasa, Raja Abdullah memerintahkan agar 6 stasiun kereta macam itu rampung hanya dalam waktu 4 tahun. Masa yang diperlukan untuk membangun satu stasiun di New York, AS.

Arsitek di balik rancangan megah dan mewah itu adalah Zaha Hadid, campuran Inggris-Irak yang selama ini berada di balik serangkaian bangunan futuristik dunia.

Perancang yang berbasis di London itu sebelumnya juga merancang Hoxton Square dan Eaton Place di London, serta proyek-proyek internasional di kota-kota besar dunia seperti New York, Singapura dan Dubai.

Ia juga yang ada di balik Museum Maxxi di Roma dan Dongdaemun Design Plaza & Park Seoul.



Bakal Dipakai Orang Arab?

Dengan stasiun supermewah itu, ada pertanyaan menggelitik, apakah orang Arab Saudi lantas beralih dari kendaraan pribadi ke kendaraan umum?

"Akankah warga Saudi mengabaikan mobil mereka dan beralih ke transportasi umum? Aku tahu banyak orang Saudi tak mau menggunakan transportasi publik saat berkunjung ke kota Besar Eropa maupun AS. Mereka memilih menyewa mobil atau taksi mahal," kata Saad Mohamed Al Dosari, dalam blognya An Eye on Saudi.

Sebab, kata dia, mobil di Arab Saudi bukan hanya alat transportasi, melainkan cermin dari status sosial. "Ada lagi soal pembatasan sosial. Apakah akan ada kereta khusus perempuan? Atau stasiun berbeda? Jika tidak, bagaimana pembagian tempat duduk dalam gerbong," kata dia. "Lalu apakah para VIP juga disediakan kereta khusus?" (Ein/*)



 


Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya