Kebakaran Hutan Jepang, Lahan 3 Kali Lebih Luas dari Monaco Terbakar dan Picu 600 Penduduk Dievakuasi

Kebakaran hutan di Jepang utara merusak bangunan dan mendorong evakuasi masyarakat.

oleh Tanti Yulianingsih Diperbarui 27 Feb 2025, 12:15 WIB
Diterbitkan 27 Feb 2025, 12:04 WIB
Kebakaran hutan di Jepang. (ZT_FOLLOWERS/X, RYO/X)
Kebakaran hutan di Jepang. (ZT_FOLLOWERS/X, RYO/X)... Selengkapnya

Liputan6.com, Iwate - Kebakaran hutan kali ini dilaporkan dari Negeri Sakura, Jepang.

"Kebakaran hutan di Jepang utara telah merusak lebih dari 80 bangunan dan memaksa evakuasi ratusan penduduk, dengan helikopter militer dikerahkan untuk membantu memadamkannya," kata pihak berwenang pada Rabu (27/2/2025) seperti dikutip dari AFP,  Kamis (28/2).

Rekaman udara dari outlet berita NHK menunjukkan kobaran api yang membakar beberapa rumah hingga hangus di kawasan hutan Ofunato di wilayah Iwate.

Hampir 600 penduduk di sekitar telah dievakuasi, menurut pemerintah daerah setempat, tanpa ada korban luka yang dikonfirmasi sejauh ini.

Pada pagi hari tanggal 27 Februari, pejabat kota memperkirakan bahwa sedikitnya 84 bangunan telah rusak akibat kebakaran, yang coba dipadamkan oleh Pasukan Bela Diri Jepang melalui jalur udara.

Wali kota Ofunato Kiyoshi Fuchigami menggambarkan kebakaran itu sebagai "skala besar" pada malam hari tanggal 26 Februari, mengatakan sekitar 600 hektar lahan – tiga kali ukuran Monaco – telah terbakar.

"Penyebab kebakaran masih belum diketahui," tambah Wali kota Ofunato Kiyoshi Fuchigami.

Sebagai informasi, ada sekitar 1.300 kebakaran hutan di seluruh Jepang pada tahun 2023, yang terkonsentrasi pada periode Februari hingga April, saat udara mengering dan angin bertiup kencang.

Hingga pagi hari tanggal 27 Februari, pejabat kota memperkirakan bahwa sedikitnya 84 bangunan telah rusak akibat kebakaran, yang coba dipadamkan oleh Pasukan Bela Diri dari langit.

Dalam kasus kebakaran terakhir di Iwate, "angin kencang" dari barat turut menyebarkan serangkaian kebakaran hutan kecil di area yang sama, kata Fuchigami.

Seorang pengungsi, wanita berusia 45 tahun, memberi tahu NHK bahwa api telah mendekati rumahnya saat ia kembali dari tempat kerja. "Saya lega karena anak-anak saya selamat," katanya.

Pengungsi lainnya, pria berusia 32 tahun, memberi tahu penyiar bahwa ini adalah "pertama kalinya saya melihat serangkaian kebakaran terjadi secara berurutan dengan cepat".

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya