Kalah di Pemilu Australia, Kevin Rudd Mundur dari Partai Buruh

Perdana Menteri Australia Kevin Rudd kalah besar dari penantangnya dari kubu konservatif Tony Abbott dalam Pemilu Australia.

oleh Raden Trimutia Hatta diperbarui 07 Sep 2013, 21:10 WIB
Diterbitkan 07 Sep 2013, 21:10 WIB
kevin-rudd-130907c.jpg
Perdana Menteri Australia Kevin Rudd mengumumkan mengundurkan diri sebagai Ketua Partai Buruh. Hal itu dilakukannya setelah mengakui kekalahan besar dari penantangnya dari kubu konservatif Tony Abbott dalam Pemilu Australia.

"Saya tak akan mencalonkan diri lagi untuk kepemimpinan parlementer Partai Buruh. Rakyat Australia, saya yakin, layak membuat awal baru dengan pemerintahan kita," kata Rudd pada pidato pengakuan kekalahan diri dan partainya, Sabtu (7/9/2013).

Rudd memimpin Partai Buruh yang berhaluan tengah-kiri hanya beberapa minggu sebelum Pemilu, setelah menggulingkan perdana menteri perempuan pertama Australia Julia Gillard dalam kudeta partai menyusul anjloknya popularitas partai ini dalam jajak pendapat.

Dia sendiri terbuang pada keadaan sama oleh Gillard menjelang Pemilu 2010, dan sirkumtansi ini dianggap sebagai faktor terbesar di balik kekalahan besarnya atas pemimpin kubu konservatif Tony Abbott.

"Tanggung jawab saya adalah menjadikan Partai Buruh sebagai kekuatan tempur bagi masa depan sehingga kita bisa bersatu di belakang pemimpin masa depan partai kita," kata Rudd kepada para pendukung partai ini seperti dikutip AFP.

Hasil Survei

Dari jajak pendapat sebelum pemungutan suara, koalisi Liberal/Nasional diprediksi meraih tambahan 25 kursi jadi 97 dari 150 kursi yang ada di Dewan Perwakilan Rakyat.

Survei yang dilakukan Newspoll meramalkan Partai Buruh Perdana Menteri Kevin Rudd akan kehilangan 21 menjadi hanya 51 kursi. Sementara kubu independen diperkirakan akan memiliki dua kursi.

Berdasarkan basis dua partai, kubu konservatif akan meraih 53% suara, unggul dari Partai Buruh (47%).

Pemungutan suara diwarnai unjuk rasa oleh sekelompok pemerotes di sebelah selatan Sydney. Para demonstran mencoba menghalangi jalan pemimpin oposisi yang diunggulkan menang dengan meneriakkan kata-kata, "Pengungsi selamat datang, Abbott tidak."

Petugas keamanan turun tangan sehingga Abbott dan rombongannya dapat melalui kerumunan dengan selamat menuju mobilnya. Di antara para demonstran itu termasuk para pendukung Partai Buruh, penyokong pengungsi, dan pendukung calon-calon independen. (Ant/Mut)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya