Pesawat Tanpa Awak AS Bunuh Tokoh Militan Al Shabaab di Somalia

Drone atau pesawat tak berawak AS menyerang kelompok militan Al Shabaab di Somalia.

oleh Riz diperbarui 29 Okt 2013, 11:37 WIB
Diterbitkan 29 Okt 2013, 11:37 WIB
somalia-131029b.jpg

Drone atau pesawat tak berawak AS menyerang kelompok militan Al Shabaab di Somalia. Salah satu tokoh Al Shabaab dilaporkan tewas.

Seperti dimuat News.com.au, Selasa (29/10/2013), drone AS melancarkan penyerangan ke kelompok Al Shabaab, dua pekan setelah pasukan elite US Navy SEALS melakukan hal serupa.

Salah satu tokoh kelompok militan itu, Ibrahim Ali Abdi, terkena rudal dari tembakan drone saat berada di dalam mobil, di kawasan Jilib, Mogadishu Selatan.

Di dalam mobil itu tidak hanya ada Ibrahim, tapi juga 2 tokoh Al Shabaab lain. Namun tak diketahui bagaimana kondisi 2 orang itu. Sementara mobil hancur karena tembakan drone.

"Kami melihat langsung rudal meluncur dan mengenai mobil kelompok Al Shabaab," kata warga sekitar, Abdi Moalim.

"Lalu saya mendengar teriakan beberapa orang untuk waspada karena daerah itu tengah menjadi target serangan drone," imbuh dia.

Saksi lain menuturkan, awalnya ia melihat pesawat melintas. Lalu tiba-tiba ledakan besar terjadi. Duaarrr!

"Tak ada yang berani mendekat, karena takut terkena ancaman Al Shabaab," ujar seorang warga yang tak disebutkan namanya.

Ibrahim diketahui sebagai salah satu petinggi Al Shabaab. Ia ahli dalam merakit bahan peledak dan disebut-sebut sebagai otak utama bom di Gedung Kepresidenan Ethiopia beberapa tahun lalu.

Seorang sumber mengatakan kepada The Times, Ibrahim adalah orang dekat atau tangan kanan pemimpin Al Shabaab, Ahmed Abdi Godane.

Pejabat AS mengonfirmasi misil itu memang dilancarkan oleh pasukan AS. Tapi ia tak menyebut apakah penyerangan menggunakan drone atau pesawat biasa.

"Serangan dikendalikan dari Kawasan Dijbouti dan Arba Minch, Ethiopia Selatan," ujar pejabat AS yang tak disebutkan namanya.

Hingga saat ini, pihak Al Shabaab belum memberikan komentar atas penyerangan tersebut. Serangan ini terjadi sekitar 1 bulan setelah serbuan berdarah yang dilakukan Al Shabaab atas Mal Westgate Kenya yang menewaskan 67 orang. (Riz/Yus)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya