Liputan6.com, Jakarta Orangtua dianjurkan untuk terlebih dulu memahami karakteristik perkembangan anak, jika ingin mengasah sensitivitasnya. Psikolog Anak dan Dosen di Fakultas Psikolig Universitas Indonesia, Rini Hildayani M.Si mengatakan, ada beberapa cara yang dapat dilakukan orangtua untuk mengasah sensitivitas anak.
*Belajar tentang diri dan dunia lewat pengembangan aktivitas sensoris dan motorisnya.
Orangtua dapat memulainya dari indera penciuman, perabaan, bahu, pengecapan, dan pendengaran.
*Berkomunikasi dengan cara menangis
Rini mengatakan, orangtua diminta untuk lebih sensitif, mengerti serta memahami arti dari tangisan bayinya. Apakah anaknya itu menangis karena lapar, kekenyangan, ngantuk, atau hanya ingin diperhatikan.
*Mulai mengembangi otonomi
Ketika menginjak usia 1 tahun, anak mulai mencoba untuk mengerjakan segala sesuatu sendiri. Misalnya makan yang sudah tak ingin disuapi, dan mencoba untuk makan sendiri.
Hanya saja, orangtua merasa ketakutan kerap kali anak itu mengerjakannya sendiri. Inilah yang seharusnya dihindari. Ketakutan itu umumnya berupa, takut makannya jadi sedikit atau makanan akan tumpah, yang membuat rumah berantakan.
"Biarkan saja, beri mereka kesempatan untuk mencoba. Dengan kita memberikan kesempatan padanya untuk melakukan sendiri, sama dengan melatih motoriknya," kata Rini dalam acara `Happy Tummy Council Gut-Brain Axis: Pencernaan Sehat Awal si Kecil Cerdas` ditulis Jumat (4/4/2014)
*Berkembang dalam keterampilan motorik, namun masih terbatas untuk motorik halus
"Terkadang anak megang sendok tapi kebalik. Yang cembung di atas, yang cekung di bawah," kata dia menambahkan.
*Senang bergerak
*Mudah teralih perhatiannya
*Senang meniru perilaku orang lain
Anak memiliki kebiasaan senang meniru perilaku orang lain. Sebisa mungkin, senang meniru ini dijadikan `alat` untuk dijadikan model agar ia mau menyantap makanan yang sehat.
Ketika ini terjadi, orangtua harus lebih hati, karena bisa saja dia meniru apa yang Anda lakukan. Hal sederhananya, bila Anda ingin anak suka makan sayur dan buah-buahan, orangtua harus lebih dulu mencontohkannya di kehidupan sehari-hari.
"Anak dapat meniru apa yang dilakukan orangtua. Jadi, bila anak tidak suka makan sayur, bisa jadi karena orangtua yang tidak pernah mencontohkannya pada anak-anaknya itu," kata Rini menerangkan.
*Senang bermain
Rini menjelaskan, kesenangan bermain anak ini merupakan cara mudah untuk mengajaknya melakukan sebuah kegiatan yang menyenangkan. Tapi, usahakan untuk menjauhkannya dari gadget dan kegiatan menonton televisi ketika sedang makan.
"Kalau anak sambil main gadget, makan itu dianggap sambilan," kata dia menerangkan
Karena sifat anak yang gemar bermain, ajaklah anak melakukan kegiatan makan sambil bermain. "Misalnya, anak diajak menggulung makaroni. Atau mengoles-oleh roti serta menabur meses. Itu melatih motorik halunya," kata dia menambahkan.
Cara Latih Sensitivitas si Kecil
Orangtua dianjurkan untuk terlebih dulu memahami karakteristik perkembangan anak, jika ingin mengasah sensitivitasnya.
Diperbarui 06 Apr 2014, 09:00 WIBDiterbitkan 06 Apr 2014, 09:00 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Produksi Liputan6.com
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 Liga InternasionalNekat Bidik Target Manchester United, Nottingham Forest Gigit Jari
7 8 9 10
Berita Terbaru
Cuaca Hari Ini Jumat 28 Maret 2025: Langit Jabodetabek Siang Hari Akan Turun Hujan Ringan
180 Kata-Kata Mau Lebaran yang Menyentuh Hati
350 Ucapan Selamat Lebaran Bahasa Jawa Halus untuk Keluarga dan Kerabat
Titik-Titik Jalur Mudik yang Lancar di Tol Cikampek dan Cipali, Simak Informasinya
110 Kata-Kata Minta Maaf Lebaran Bahasa Sunda, Menyentuh Hati
350 Ucapan Lebaran Pakai Bahasa Jawa Halus, Sopan dan Bermakna
Kartu Ucapan Lebaran Buat Guru yang Menyentuh Hati, Penuh Makna
Arti Kata "Sad", Berikut Pengertian dan Penggunaan dalam Bahasa Gaul
5 Alasan Jakarta Lebaran Fair 2025 Jadi Destinasi Favorit di Masa Liburan
350 Caption Makan Siang Lucu Bikin Ngakak dan Menghibur, Bangun Suasana Ceria
Dimulai Hari Ini, Cek Tanggal Libur dan Cuti Bersama Lebaran 2025
6 Potret Fattah Syach dan Attar Syach, Ayah Anak Main Sinetron Bareng di Asmara Gen Z