Kampus Paksa Mahasiswi Yale Gemukkan Badan karena Kekurusan

Mahasiswi Yale University, Frances Chan memiliki tubuh yang kurus. Karena saking kurusnya, kampus mengancam akan mengeluarkannya.

oleh Melly Febrida diperbarui 13 Apr 2014, 07:06 WIB
Diterbitkan 13 Apr 2014, 07:06 WIB
Kampus Paksa Mahasiswi Yale Gemukkan Badan karena Kekurusan
(Foto:Facebook)

Liputan6.com, New Jersey Mahasiswi Yale University, Frances Chan memiliki tubuh yang kurus. Beratnya saja hanya 40 kilogram (kg) dengan tinggi 157 sentimeter (cm). Karena saking kurusnya, kampus mengancam akan mengeluarkannya karena ia diduga memiliki gangguan makan.

Gadis dari New Jersey itu mengaku, ancaman tersebut memaksanya makan Cheetos, kue, junk food, dan es krim. Ia juga memilih menggunakan elevator dibanding menaiki tangga agar berat badannya bertambah.

Menurut Chan, berat badannya sejak SMA memang 40 kg dan seluruh keluarganya memang kurus. Tapi, sejak Desember, ia terpaksa menimbang setiap minggu dan mendatangi seorang profesional kesehatan mental dan ahli gizi karena sekolah meyakini ia memiliki gangguan makan.

Meskipun Chan sudah berusaha keras, ia hanya berhasil menaikkan berat badan 0,9 kg. Tapi, perguruan tinggi yang terletak di New Haven, Coenncticut, tak puas dan bahkan membiarkannya ketika orangtuanya mengirim catatan medis anaknya dan dokter sudah menelepon ke kampus. "Rasanya benar-benar buruk dengan ketidakberdayaan ini," kata Chan.

Berawal dari Benjolan

Chan mengatakan, pertempuran dengan berat badannya dimulai pada September 2013, ketika ia melihat ada benjolan di payudaranya dan memeriksanya. Benjolan tersebut sebenarnya jinak, tapi dokter Yale mengatakan kepada dirinya untuk menindaklanjuti karena ia mengkhawatirkan hal lain.

Dalam pertemuan itu, dokter mengatakan berbahaya jika kurus dan dia wajib menimbang mingguan serta mengikuti sesi kesehatan mental dengan profesional dan ahli gizi.

Chan sudah berusaha memenuhi permintaan kampus dan berat badannya bertambah, tapi hanya 0,9 kg. Seorang profesional kesehatan mengatakan, berat badannya yang rendah akan membunuhnya sehingga pihak kampus mengancam untuk memberinya cuti medis.

Merasa marah dan tak berdaya, Chan memutuskan menulis pengalamannya ke HuffingtonPost, seperti dilansir Minggu (13/4/2014). Di tulisan itu Chan menjelaskan, ia sudah kurus sejak SMA tapi bukan berhubungan dengan berat badan rendah atau malnutrisi.

Belakangan, Chan mengetahui dari dokter baru bahwa BMI bukan satu-satunya ukuran berat badan yang sehat dan perguruan tinggi melakukan kesalahan dalam menangani siswi yang kurus.

"Jadi dia percaya bahwa saya tak memiliki gangguan makan," kata Chan.

Juru Bicara Yale, Tom Conroy, mengatakan Yale memiliki sistem yang keras terhadap kesehatan mental siswanya.




POPULER

Berita Terkini Selengkapnya