Ed Houben, Pria yang Punya 99 Anak di Seluruh Dunia

Ed Houben sudah memiliki 99 anak di seluruh dunia. Awalnya ia mendonorkan spermanya di bank sperma, tapi kini ia memilih metode alami.

oleh Melly Febrida diperbarui 15 Apr 2014, 06:00 WIB
Diterbitkan 15 Apr 2014, 06:00 WIB
Ed Houben, Pria yang Punya 99 Anak di Seluruh Dunia
Ed Houben (NyPost.com)

Liputan6.com, Jakarta Ed Houben sudah memiliki 99 anak di seluruh dunia. Tapi bagaimana bisa? Pria usia 44 tahun yang bekerja sebagai pemandu wisata di Maastricht Belanda itu merupakan pendonor sperma yang paling produktif di Eropa. Ia memulainya dengan mendonorkan sperma melalui bank sperma dan kini beralih dengan cara alami dengan melakukan hubungan intim secara langsung.

"Semakin banyak Anda mengeluarkannya, semakin baik yang Anda dapatkan," kata Houben seperti dilansir NyPost, Selasa (15/4/2014).

Anak-anak Houben tersebar di seluruh dunia. Ada yang di Australia, Israel, Kanada, Austria, Jerman, Belgia, Prancis, Luksemburg, Italia, dan Inggris.

Salah satu yang konsisten dari Houben adalah ia selalu siap memberikan spermanya. Ia melakukan itu untuk berbuat baik.

"Orang normal akan lebih merasa berhasrat dengan pria yang ingin memiliki anak dengannya," katanya.

Houben dibesarkan dalam sebuah keluarga kelas menengah ke bawah. Ia merupakan bungsu dari enam anak. Sebenarnya, kelahiran Houben tak direncanakan.

"Kata ibu saya, `Oh saya lupa minum pil KB selama dua hari dan kemudian kami memiliki kamu`," kenang Houben.

"Tapi, ini tak membuat saya tramua. Jika semuanya berbeda, tak akan ada 99 anak di dunia," katanya.

Houben pertama kali menyumbangkan spermanya ketika berumur 18 tahun untuk pasangan tua yang ia kenal begitu mengharapkan kehadiran anak. "Mereka mengatakan mereka mencoba hamil selama 10 tahun dan itu mengejutkan saya. Saya pikir orang yang baik selalu memiliki anak. Saya pikir mungkin saya bisa membantunya, tapi saya terlalu malu menawarkannya saat itu," katanya.

Sebelas tahun kemudian, Houben memberanikan diri menelepon Bank Sperma di Academic Hospital, di Maastricht. Di sana Houben di bawah perawatan Dr  Gerard Dunselman. Sejak 1999 hingga 2005, Houben mendonor sebanyak 25 kali dan semuanya anonim.

"Mereka secara khusus meminta saya tak memberitahu (identitas) dan saya mulai membenci karena semakin banyak," ujar Houben.

Ketika permintaan donor sperma itu sudah mulai meningkat di rumah sakit, Houben mulai pergi ke klinik lain di belanda. Dia tak khawatir dengan konsekuensinya.

"Dokter dan saya menjadi teman baik dan saya berkata, `Apakah saya harus berhenti? Apakah ada semacam bahaya genetik?," kata Houben. Namun dokter meyakinkan, dengan populasi 15 juta, ia bisa menjadi ayah dari 500 anak di Belanda.

 

 

Donor Alami

Ed Houben Punya 99 Anak di Dunia
Ed Houben (NyPost.com)

Donor Alami

Pada 2002, Houben menjadi semacam kontraktor independen. Houben memulai situs yang memosting semua hasil tes STD dan mulai menerima permintaan dari perempuan di seluruh dunia.

Ia mengaku tak memiliki IQ yang luar biasa tinggi atau kemampuan atletik. Tapi, ia menggambarkan dirinya sebagai pria dengan sperma yang sangat kuat. Apabila wanita sangat ingin hamil, ia akan memberikannya secara gratis sebanyak yang dibutuhkan.

"Hanya sepertiga pria yang memiliki sperma yang cukup kuat untuk dibekukan dan dicairkan dan hanya sepertiga dari mereka yang mampu membuahai telur," kata Houben.

Direktur Kesehatan Reproduksi pria di New York University School of Medicine, Dr Joseph Alukal, mengatakan hal itu tak benar. "Pelestarian sperma sangat lazim..Sangat jarang sperma tak bertahan di pembekuan. Ini bagian dari marketing dia," ujarnya.

Setelah wawancara dengan BBC baru-baru ini, Houben mengatakan ia menerima 72 permintaan pada bulan lalu. Tapi, ia tak mau menerima sembarangan wanita.

Percakapan dimulai dengan email dan berlanjut ke pertukaran kondisi klinis. "Tentu saja, saya meminta sejarah medis, HIV, sifilis, klamidia.."

Kemudian datang ke pertanyaan yang paling halus, Anda terlihat seperti apa. Menurutnya, dia tak pernah jatuh hati ke salah satu kliennya tapi daya tarik dianggap penting. "Saya bukan mesin..Saya tak  bisa memaksa diri menemukan orang yang menarik. Jadi gaya hidup sehat itu penting."

Houben mengatakan, berhubungan seks dengannya tak diperlukan. Tapi, ia bersikeras itu yang paling dianjurkan. "Rata-rata dengan saya, inseminasi buatan membutuhkan waktu satu sampai 12 bulan, tapi cara alami membutuhkan waktu satu sampai tiga siklus," ujarnya.

Menurutnya, pada awalnya wanita yang minta tidur dengannya. Dari 12 wanita yang memiliki gelar dokter hampir semuanya setuju dengan metode alami.

Untuk jasanya, Houben tak memungut biaya karena itu ilegal membeli dan menjual material manusia di Belanda.

Hampir semua kliennya melakukan perjalanan ke tempatnya dan Houben mengajaknya ke flat yang sederhana. Ia sudah mendekorasi ulang kamar tidur dengan biaya US$ 14 ribu beberapa tahun lalu. Houben tak pernah minum minuman beralkohol atau zat yang mengubah pikiran.

Apabila seorang wanita datang sendirian, Houben akan melakukan hubungan intim di kamar utama. "Saya mencoba menjadi pria yang sempurna dalam segala cara dan tak terlihat seperti mantan pembunuh," kata Houben.

Yang lebih umum, perempuan datang bersama pasangannya. Dan ini lebih rumit.  Ketika Houben bersama wanita berada di kamar lain, pria terkadang tinggal di ruang tamu dan menonton televisi, membaca buku.  "Sangat penting mereka berada di sana untuk mendukung wanitanya".

Saat itu, biasanya Houben meminta pasangan menginap semalam di kamar utama. Sedangkan ia tidur di ruang tamu.

Pada kesempatan berbeda, seorang pria memilih lebih terlibat. Beberapa duduk di kamar dan menyaksikan. Tapi bagi pria lain, itu tak perlu. Salah satu kliennya yang merupakan seorang seniman, memperkenalkan Houben dengan pacarnya untuk usaha yang ketiga kalinya. Si pria bertanya apakah ia bisa berada di ruangan dan Houben mengatakan ya.

"Dia tidak menginginkan apapun dariku. Dia hanya ingin hadir pada saat penciptaan anaknya. Saya bisa mengatasinya."

Houben tidak memiliki dokumen resmi atas tindakan yang dilakukannya. Dia merasa cukup dilindungi oleh hukum Belanda dan orang-orang berkualitas yang telah memilihnya. Ia mendatangi beberapa anaknya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya