Liputan6.com, Jakarta Kebanyakan manusia bukan fokus pada potensi dirinya melainkan memperbaiki kelemahannya. Inilah yang membuang-buang waktu. Padahal, sukses bisa diperoleh apabila seseorang mengembangkan potensinya secara maksimal.
"Sifat nggak bisa berubah. Kalau diperbaiki agak susah. Tapi kita sebagai manusia cenderung memperbaiki kelemahan. Nggak bisa itu, harusnya potensi yang diasah. Karena kita tak punya waktu," ujar Penemu Talents Mapping, Rama Royani, di Kantor Redaksi Liputan6.com, dan ditulis Rabu (7/5/2014).
Kelemahan, menurut Abah Rama harus disiasati. Misalnya kita bukan tipe orang yang teliti, ya bergabunglah dengan orang yang teliti untuk mengisi kelemahan kita.
Orang sering menganggap bakat itu sudah ada sejak lahir. Namun, apabila tak diasah maka potensi di dalam diri tak akan menonjol. Karena itu, untuk mengembangkan bakat tersebut setiap orang bisa mengasahnya.
"Nggak mungkin Tuhan kasih kita, bakat langsung tajam. Potensi yang Tuhan kasih ke kita masih tumpul," kata pria yang akrab disapa Abah Rama.
Baca Juga
Abah Rama mengatakan, ada beberapa konsep yang menjelaskan potensi. Ada yang menyebutkan bakat dan potensi itu sudah ada 60 hari sebelum lahir hingga belasan tahun. Karena itu perlu menggali dan mengembangkannya. Apalagi pada dasarnya, setiap manusia diberi jalan untuk sukses. "Setiap makhluk dikasih jalan sukses sesuai dengan potensinya. Kita manusia pasti sukses asal mengerti potensi kita," kata Abah Rama.
Advertisement