Waspadai Bahaya di Balik Serbet Dapur

Seharusnya dapur jadi tempat bersih karena di tempat ini beragam makanan diolah dan disajikan untuk keluarga. Sayang ada banyak benda kotor

oleh Liputan6 diperbarui 08 Jul 2014, 23:00 WIB
Diterbitkan 08 Jul 2014, 23:00 WIB
Serbet
Serbet (Istimewa)

Liputan6.com, London Seharusnya dapur jadi tempat bersih karena di tempat ini beragam makanan diolah dan disajikan untuk keluarga. Sayang ada banyak benda kotor berasal dari sini.

Serbet dapur biasa digunakan untuk mengeringkan berbagai peralatan dapur yang masih basah. Benda yang dianggap bersih ini ternyata berada di posisi satu benda terkotor di dapur.

The Dettol yang ditugaskan oleh UK Global Hygiene Council melakukan penelitian dengan mengumpulkan berbagai kain serbet yang berasal dari Amerika Serikat, Inggris, India, Afrika Selatan dan Uni Emirat Arab. Hasilnya sembilan dari 10 serbet sangat terkontaminasi bakteri, dan hanya satu yang bersih.

Sebanyak 7 persen kain serbet memiliki satu miliar bakteri per meter persegi dan 60 persen telah terkontaminasi bakteri E coli yang menyebabkan gangguan perut seperti sakit perut. Sementara, seperempat bagian serbet berisi satu miliar Pseudomonas per meter persegi. Bakteri ini banyak terdapat di serbet lembab yang berpotensi menyebabkan infeksi kulit.

"Serbet seperti 'pelabuhan' bakteri dimana tempat bersembunyi banyak bakteri yang dapat menyebar kemana-kemana,"tutur Profesor John Oxford, guru besar virologi St Barts dan Royal London Queen Mary College seperti dilansir Daily Mail, Senin (7/7/2014).

"Dengan menggunakan kain yang terkontaminasi, orang cenderung mengirim bakteri lebih dekat dengan anggota keluarga," tambah Oxford.

Melihat hasil ini para ahli kesehatan memperingatkan masyarakat untuk menjaga kebersihan serbet. Para ahli kesehatan menyarankan untuk mencuci serbet dua hari sekali dan mencuci di mesin cuci diatur pada 60 derajat. (dik)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya