Psikolog: Marshanda Tidak Layak Disebut Motivator

Sayang, dengan kasus yang kini menimpanya, membuat sebutan itu dirasa tak pantas untuk disematkan ke dirinya.

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 07 Agu 2014, 08:00 WIB
Diterbitkan 07 Agu 2014, 08:00 WIB
Marshanda
(ilustrasi)

Liputan6.com, Jakarta Selain berprofesi sebagai seniman peran dan musik, Marshanda juga dikenal sebagai seorang motivator. Dengan bangga ia menyebut dirinya sebagai motivartis (motivator artis). Sayang, dengan kasus yang kini menimpanya, membuat sebutan itu dirasa tak pantas untuk disematkan ke dirinya.

Demikian disampaikan Psikolog dari Universitas Indonesia, Dr. Rose Mini A.p., M.Psi saat diwawancarai Health Liputan6.com di Gedung Satmarindo, Jalan Ampera Raya Nomor 5, Cilandak, Jakarta, Rabu (6/8/2014)

"Kalau dia menyebut dirinya adalah motivator, seharusnya kelakuannya tidak seperti ini. Sebab, seorang motivator harus memiliki kelakuan yang sama seperti yang sering dibicarakannya, dan diimbangi dengan perilaku yang diperbuatnya sehari-hari," kata Rose Mini menerangkan.

Psikolog yang akrab disapa Bunda Romie ini sangat menyayangkan tindakan yang diambil oleh mantan istri Ben Kasyafani terhadap sang ibu kandung, Rianti Sofyan. Untuk membuktikan bahwa dia adalah pihak yang terzalimi, Marshanda bertekad memejahijaukan Rianti Sofyan.

"Apa yang dilakukan Marshanda adalah menghancurkan dirinya sendiri. Sebenarnya, sikap Marshanda tidak menguntungkan kedua belah pihak, baik dia maupun ibunya. Terlebih, Marshanda dikenal sebagai seorang motivator," kata Rose Mini.

Bercermin dari kasus ini, Rose Mini mengingatkan kepada seluruh masyarakat untuk tidak memercayai seseorang yang menyebut dirinya motivator, ustadz, romo, atau orang yang merasa pintar lainnya. Bagaimana pun, yang pintar dalam berbicara dan memotivasi seseorang, belum tentu memiliki perilaku yang sama seperti apa yang diperlihatkan ke banyak orang.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya