Liputan6.com, Jakarta Perempuan hamil pada umumnya cenderung untuk menjaga kehamilan dengan membatasi gerakan. Namun hal tersebut tidak berlaku untuk Clara Peterson dari California, Amerika Serikat, hamil besar tak menghalanginya untuk rutin berlari.
"Saya biasanya brelari sejauh 70-90 mil per minggu dnegan kecepatan lima menit per milnya. Namun saat hamil saya berlari hanya 40-60 mil per minggu dengan kecepatan yang lebih rendah," tuturnya seperti dalam laman Today yang dilansir pada Jumat (7/11/2014).
Kecintaanya terhadap lari sejak ia kelas IV sekolah dasar lalu mulai serius saat SMA. Iasa pu mengikuti aneka perlombaan dan banyak yang dimenangkan. Kini, meskipun ia hamil tak ingin kebiasaan berlarinya itu hilang.
Advertisement
"Sebagai seorang atlet, saya sangat mengerti akan tubuh saya. Saya tahu tepat tidaknya melakukan ini," jelasnya.
Namun ia tak menyangkal bahwa ada yang aneh saat ia berlari dengan perut hamil, apalagi di lima menit awal. "Ini tidak sakit namun hanya tidak nyaman," ucapnya.
Saat banyak ibu lain yang ingin belari seperti yang ia lakukan ia selalu menjawab: jika kamu pelari, biarkan kamu lari. Lakukan apa yang biasa kamu lakukan dengan mengurangi jarak dan kecepatan.
"Yang terpenting adalah ANda mendengarkan tubuh Anda, mampu atau tidak melakukannya, dan dengarkan pesan dokter," tandasnya.