Menkes Terkejut Angka Kematian Bayi Tinggi di Sulbar

Menteri Kesehatan Nila Moeloek mengaku terkejut dengan tingginya angka kematian bayi di Provinsi Sulawesi Barat sekitar 60 orang pada 2013.

oleh Fitri Syarifah diperbarui 17 Nov 2014, 20:06 WIB
Diterbitkan 17 Nov 2014, 20:06 WIB
KIS Tanggung Kesehatan Bayi Baru Lahir
Kartu sakti ini bisa menjamin kesehatan bayi yang baru lahir dari masyarakat prasejahtera.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Kesehatan Nila Moeloek mengaku terkejut dengan tingginya angka kematian bayi di Provinsi Sulawesi Barat sekitar 60 orang pada 2013.

"Berdasarkan pendataan yang dilakukan Kementerian Kesehatan angka kematian bayi di Sulbar pada 2013 mencapai 60 orang," kata Menteri Menkes saat menghadiri acara rapat kerja kesehatan daerah di Mamuju, Minggu.

Acara itu turut dihadiri lima bupati dari enam kabupaten di Sulbar, para Kepala Dinas Kesehatan dan Kepala Rumah Sakit di Sulbar.

Ia mengatakan, pemerintah menargetkan penurunan angka kematian bayi di Sulbar menjadi 24 jiwa pada 2013, namun yang terjadi tidak sesuai dengan target, karena angka kematian bayi ternyata lebih tinggi dari yang diduga.

Menurut dia, tingginya angka kematian bayi di Sulbar mesti menjadi evaluasi pemerintah setempat untuk dapat memaksimalkan pelayanan kesehatan.

"Sulbar memang kekurangan tenaga medis, karena terdapat empat puskesmas yang tidak memiliki dokter, sementara jumlah puskesmas dianggap sudah cukup dibandingkan rasio penduduk, ini menjadi evaluasi dan mesti dilakukan penambahan tenaga medis," katanya.

Ia juga berharap agar pelayanan kesehatan dapat dimaksimalkan pada daerah terpencil seperti wilayah pegunungan dan kepulauan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya