3 Alasan Kenapa Rokok Elektrik Bisa Membahayakan

Dibutuhkan penelitian jangka panjang dan valid untuk membuktikan rokok elektrik aman digunakan atau tidak.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 04 Mar 2015, 11:30 WIB
Diterbitkan 04 Mar 2015, 11:30 WIB
Prancis Melarang Perdagangan Rokok Elektrik Berbahan Ganja
Pihak pemerintah Prancis tidak menyetujui adanya perdagangan rokok elektrik berbahan ganja.

Liputan6.com, Jakarta Pro kontra terhadap manfaat penggunaan rokok elektronik atau rokok elektrik masih terjadi hingga kini. Menurut Kepala Badan Litbang Kesehatan Kemenkes RI, Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama, dibutuhkan riset jangka panjang dan valid untuk mengetahui apakah rokok elektrik aman atau tidak.

"Hingga kini belum ada penelitian yang menyatakan bahwa rokok elektronik bisa dipakai sebagai salah satu cara untuk berhenti merokok," tutur pria yang juga dokter spesialis paru ini.

Selain itu, beberapa penelitian yang sudah ada pun mengemukakan bahwa rokok elektrik berpotensi membahayakan bagi kesehatan. Prof Tjandra dalam acara 'Dampak Konsumsi Rokok Elektrik pada Kesehatan Masyarakat' di Jakarta ditulis Rabu (4/3/2015) pun memaparkan beberapa hal yang bisa memungkinkan rokok elektrik berbahaya untuk digunakan.

1. Cairan aerosol (flavor) atau cairan perasa
Kira-kira saat ini setidaknya ada lebih dari 8.000 jenis rasa rokok elektrik mulai dari rasa rokok konvensional hingga buah-buahan. Menurut Prof Tjandra, cairan perasa ini belum tentu aman untuk kesehatan ketika berubah menjadi uap. "Saya tidak mengatakan pasti berbahaya, tapi belum tentu aman untuk kesehatan," ujarnya.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memberi peringatan bahwa aerosol biasanya mengandung beberapa komponen karsinogenik (menyebabkan kanker) dan zat racun. Bahkan beberapa merek memiliki tingkat zat racun sama tingginya dengan rokok konvensional.

2. Nikotin
Cairan rokok elektrik terbagi menjadi dua jenis, dengan nikotin maupun tidak. Cairan yang mengandung nikotin memiliki dampak yang sama dengan rokok konvensional. Nikotin mengakibatkan efek buruk terhadap tubuh yakni adrenalin, tekanan darah meningkat juga mengakibatkan ketagihan.

3. Alat
Menurut Prof. Tjandra, alat rokok elektrik yang menggunakan daya baterai ini bisa saja saat digunakan meledak maupun terbakar. Ditambahkan dari laman Daily Mail, pada tahun 2014 seorang pria bernama Dave Aspinall (48) mendapati rokok elektriknya meledak hingga kakinya terluka. Dikabarkan juga, rokok elektrik yang ia gunakan terlalu panas sehingga meledak dan mengeluarkan api.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya