Pesan Malaikat Mikael Perihal Bunyi Sangkakala, Waspadalah

Apa sebenarnya bunyi sangkakala itu menurut Malaikat Mikael

oleh Gabriel Abdi Susanto diperbarui 01 Jun 2015, 12:30 WIB
Diterbitkan 01 Jun 2015, 12:30 WIB
Pesan Malaikat Mikael Perihal Bunyi Sangkakala, Waspadalah
Apa sebenarnya bunyi sangkakala itu menurut Malaikat Mikael

Liputan6.com, Jakarta Bunyi-bunyian yang dianggap sebagai terompet sangkakala terdengar di berbagai wilayah udara Jepang, Serbia, Amerika, Spanyol, dan beberapa negara lain menjadi bahan perbincangan hangat akhir-akhir ini.

Banyak spekulasi yang dikeluarkan meski ada juga yang menyampaikan mekanisme dan proses ilmiah yang terjadi di balik semua itu. Namun kali ini, sebagai hipnoterapis saya mencoba memanfaatkan kemampuan berkomunikasi dengan malaikat untuk mencari tahu pertanda apa sebenarnya kejadian ini.

Kamis malam (28/5/2015), seorang teman bersedia saya hipnosis. Langsung gelombang otaknya saya bawa ke kondisi delta (0,5 - 3 Hz), kondisi otak seperti saat sedang tidur meski dia tetap sadar. Ketika itu, si SRY langsung kuajak memanggil Malaikat Mikael. "Malaikat Mikael datanglah,"

Tak lama, SRY melihat ada ribuan bintang bertebaran di hadapannya yang lantas membentuk sosok tubuh dengan sayap, Malaikat Mikael. "Saya dibawa masuk dalam satu lorong agak panjang,"ujar SRY.

Lorong gelap dan sedikit terang itu, kata SRY berakhir di sebuah tebing. Sebelum bertanya tentang maksud kami, Sang Malaikat langsung bilang,"Saya sudah tahu kamu mau nanya apa,"ujar Mikael. Kemudian, SRY langsung dibawa masuk dalam sebuah gunung. SRY kaget melihat lahar dan lava panas.

Sebuah gunung di dalam laut, Mikael memberitahunya dengan metode telepati. Mikael memberitahu bahwa manusia sudah mulai makin jahat. Banyak pohon ditebang, mereka berkelahi satu sama lain. Saling sikut, saling hujat dan menjatuhkan dan alam tidak dipedulikan lagi termasuk hewan dan tanaman.

Tiba-tiba SRY sesenggukan. "Kenapa kamu menangis,"tanyaku

SRY menjawab,"Banyak orang mati. Saya sedih karena semua orang yang tidak berdosa, termasuk anak-anak juga mati,"ujar SRY.

Lalu saya minta SRY menjelaskan apa yang terjadi dan dia pun bercerita. Mikael memberitahunya suara yang terdengar seperti bunyi sangkakala itu bukanlah bunyi terompet sangkakala. Itu adalah pertanda alam, suara angin yang memberi peringatan akan adanya bencana besar di tahun 2015.

"Itu adalah tanda dari alam,"ujar SRY menirukan jawaban Mikael.

SRY lalu menjelaskan, kalau manusia tidak bertobat dan berubah menjadi baik dengan memelihara dan menyayangi alam, tidak menebangi pohon dan saling menolong satu sama lain tidak akan terjadi bencana.

"Gempa dahsyat dan tsunami yang terjadi di mana-mana akan terjadi. Indonesia juga bakal kena. Sumatera, Jawa bagian selatan, Bali, Papua, Filipina, Amerika, Jepang, India,"ujar SRY.

SRY menggambarkan, dia melihat bahwa bumi makin panas. Ini akibat pohon-pohon yang seharusnya membuat dingin gunung-gunung itu mulai tidak ada lagi. Akibatnya gunung-gunung yang saling berhubungan satu sama lain lewat tunnel atau terowongan itu bergejolak, termasuk gunung-gunung yang ada di lautan. Gejolak gunung itu akan menyebabkan gempa dan tsunami besar.

SRY juga melihat banyak ikan mati di tengah laut. Dari mulut mereka keluar gelembung air yang naik mengudara lalu meletus dan terdengar doa-doa dari jutaan ikan itu."Musnahlah manusia."

Saya pun dengan rasa terkejut bertanya, apakah informasi ini boleh disampaikan ke semua orang. "Disampaikan boleh, tidak juga boleh,"ujar Mikael. Rupanya Mikael tahu bahwa banyak manusia bakal tidak percaya dengan peringatan ini sama seperti dengan datangnya informasi ini darimana.

Belum puas dengan jawaban Mikael, saya minta SRY bertanya, sebenarnya secara ilmiah itu peristiwa apa. "Eeh...saya malah ditoyor, tapi dengan sayang sih. Ya, karena banyak tanya,"ujar SRY yang setelahnya disuruh pulang oleh Mikael.

"Saya kembali pulang lewat terowongan tadi, tapi ini lebih cepat,"ujar SRY. Sesi hipnosis masih berlanjut tapi tidak terkait dengan apa yang kita bicarakan sekarang.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Ketemu Mikael lagi

Ketemu Mikael lagi
Lantas, untuk membuktikan apakah omongan Mikael ini benar, saya pun kemudian menghipnosis seorang teman lagi sebut saja D, Jumat (29/5/2015) malam. Kebetulan pelindung D Malaikat Mikael. Yang hadir di hadapannya. Putih, bersinar terang sekali yang kemudian lewat D saya bisa ngobrol.

Saya pun lantas minta izin untuk bertanya lagi perihal bunyi yang dianggap sebagai sangkakala itu. Untungnya Mikael mau menjawab. "Ya, itu adalah peristiwa alam,"jawab Mikael.

D lalu menerangkan penjelasan Mikael bahwa bakal terjadi gempa, tsunami, dan banyak manusia mati. Bumi dibilang makin panas. "Kalian harus saling tolong menolong, jangan berkelahi satu sama lain,"ujar Mikael.

Saya bertanya kenapa D tidak ditunjukkan saja seperti SRY. "Karena dia tidak bisa melihat seperti SRY,"ujar Mikael. Artinya kemampuan visual D tidak sama dengan SRY. Lantas, Mikael mengingatkan agar manusia tidak merusak alam, melainkan harus memeliharanya agar bumi mendingin.

Sesi hipnosis kedua ini tidak berlangsung lama karena saya melihat D sudah capai setelah sebelumnya saya hipnosis untuk keperluan lain.

Dari dua peristiwa hipnosis ini, saya sejenak tertegun karena tidak mengira bakal mendengar jawaban sama. Ada keinginan untuk bertanya lagi lewat orang lain lagi. Tapi sudah kadung tidak enak meskipun mungkin Mikael tidak marah. 

Pikiran pun mengembara dan langsung tertuju pada berita yang mengabarkan bahwa beberapa hari ini udara panas di India sempat menghebohkan wilayah Asia. Demikian juga dengan berita yang mengabarkan gunung-gunung yang meletusnya nyaris bersamaan, Sinabung, Slamet,Kelud, Merapi. Bukan tidak mungkin informasi Malaikat Mikael bakal terjadi. Wallahualam.

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya