Jumlah Orang Sakit Akibat Penyakit Tak Menular Makin Tinggi

Prevalensi penyakit tidak menular (PTM) di Indonesia mengalami peningkatan, terutama di Kota Bogor

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 10 Jun 2015, 12:06 WIB
Diterbitkan 10 Jun 2015, 12:06 WIB
[Bintang] Manfaat yang Nggak Kamu Dapat Dari Susu Bubuk Campur Deterjen
Menurunkan resiko penyakit jantung | via: tipsbejo.blogspot.com

Liputan6.com, Jakarta Prevalensi penyakit tidak menular (PTM) di Indonesia mengalami peningkatan, terutama di Kota Bogor. Prevalensi PTM yang utama seperti penyakit jantung koroner (PJK), diabetes militus, dan stroke berada di atas rata-rata nasional pada 2013. 

"Inilah alasan kami memilih Bogor sebagai tempat melakukan penelitian Kohor pada 2011 hingga 2014 untuk memelajari secara prospektif dan longitudinal faktor perilaku, biomedis, dan genomik untuk mendapatkan informasi insiden sindrom metabolik dan PTM utama, serta riwayat alamiah penyakit," kata Peneliti Senior Badan Litbang Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, DR dr Julianti Pradono, MS. 

Dalam diskusi media di Gedung Litbang Kesehatan Kementerian Kesehatan, Jl. Percetakan Negara Nomor 29, Jakarta Pusat, Rabu (10/6/2015), Julianti mengatakan, prevalensi penyakit jantung koroner meningkat dari 0,3 persen menjadi 1,6 persen dan di Bogor sekitar 2,2 persen, DM meningkat dari 1,2 persen menjadi 2,0 persen dan di Bogor 2,1 persen, serta stroke meningkat dari 0,3 persen menjadi 1,2 persen dan di Bogor sebesar 1,5 persen.

PTM, jelas Julianti, sangat dipengaruhi oleh lingkungan sosial dan ekonomi, diet yang tidak sehat, merokok, stres, yang dapat menyebabkan terjadinya faktor risiko berupa sindrom metabolik. Jika kebiasaan buruk ini didiamkan saja tanpa ada perubahan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan 73 persen kematian dan 60 persen kematian akibat PTM terjadi pada 2020.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya