ASEAN Bakal Percepat Aksi Tuntaskan Penyakit Tak Menular

Kematian akibat penyakit tidak menular seperti stroke, kardiovaskular, diabetes masih tinggi di Indonesia.

oleh Fitri Syarifah diperbarui 25 Agu 2015, 20:05 WIB
Diterbitkan 25 Agu 2015, 20:05 WIB
Rahasia Jantung Sehat Hingga Usia Senja
Apakah Anda dalam kesehatan yang bagus? Kalau menjawab 'ya', maka kemungkinan besar memang benar. (Foto: Huffington Post)

Liputan6.com, Jakarta Kematian akibat penyakit tidak menular seperti stroke, kardiovaskular, diabetes masih tinggi di Indonesia. Bila tidak ada intervensi, maka jumlah kematian akan membengkak hingga 15 persen antara 2010 -2020.

Dalam pertemuan Penyakit Tidak Menular Se-ASEAN (The 2nd Regional Asean Forum On Non Communicable Diseases (NCD) di Jakarta, para pemangku kesehatan sepakat untuk mendokumentasikan mempercapat aksi penanganan penyakit tidak menular sebagai Jakarta Call for Action.

"Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan percepatan komunikas ASEA terhadap rencana aksi target menurunkan penyakit tidak menular (PTM)," kata Sekretaris Jenderal Kemenkes dr Untung Suseno Sutarho, M. Kes, dalam keterangan pers, Selasa (25/8/2015).

Tak dapat dipungkiri, beberapa negara ASEAN seperti Indonesia menghadapi kesulitan memerangi PTM. Tak seperti negara maju, negara berkembang memiliki beban ganda pada penyakit menular dan PTM karena perubahan gaya hidup yang cepat.

Menteri Kesehatan Nila Moeloek berharap, masyarakat dapat mencegah PTM dengan diet dan gaya hidup sehat. "Mengurangi aktivitas tembakau, alkohol, diet sehat, melakukan aktivitas fisik, menggantikan lemak trans dengan lemak tak jenuh ganda, membatasi atau melarang iklan rokok dan alkohol, mempromosikan menyusui dan aktivitas sehat lainnya," katanya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya