Cermati Dampak Akibat Asap Kebakaran Hutan

Secara umum kabut asap dapat mengganggu kesehatan semua orang, baik yang dalam kondisi sehat maupun sakit

oleh Liputan6 diperbarui 07 Sep 2015, 13:00 WIB
Diterbitkan 07 Sep 2015, 13:00 WIB
20150904-Kebakaran-Hutan-Riau
Petugas pemadam kebakaran berusaha mematikan sisa titik api yang masih menyala di cagar alam biosfer Giam Siak Kecil di Riau (3/9/2015). Kebakaran hutan dan lahan di Riau dipastikan masih akan berlangsung lama. (AFP PHOTO/ALFACHROZIE)

Liputan6.com, Jakarta Terkait dengan kasus asap kebakaran hutan yang melanda di sebagian Sumatera dan Kalimantan, saya sampaikan bahwa dampak kesehatan yang mungkin terjadi bisa secara langsung maupun tidak langsung. Kabut asap akibat kebakaran hutan dapat menjadi ancaman serius bagi kesehatan, lingkungan, dan kelestarian hayati.

Secara umum kabut asap dapat mengganggu kesehatan semua orang, baik yang dalam kondisi sehat maupun sakit. Pada kondisi kesehatan tertentu, orang akan menjadi lebih mudah mengalami gangguan kesehatan akibat kabut asap dibandingkan orang lain, khususnya pada orang dengan gangguan paru dan jantung, lansia, dan anak-anak. Dampak asap kebakaran hutan ke kesehatan dapat berupa langsung dan tidak langsung

Dampak langsung antara lain

1. Infeksi Paru dan Saluran Napas. Kabut asap dapat menyebabkan iritasi lokal / setempat pada selaput lendir di hidung, mulut dan tenggorokan yang memang langsung kena asap kebakaran hutan, serta menyebabkan reaksi alergi, peradangan dan mungkin juga infeksi , mulai ISPA dan bila berat bisa sampai ke pneumonia. Kemampuan paru dan saluran pernapasan mengatasi infeksi juga berkurang , sehingga menyebabkan lebih mudah terjadi infeksi. Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) jadi lebih mudah terjadi, utamanya karena ketidak seimbangan daya tahan tubuh (host), pola bakteri/virus dll penyebab penyakit (agent) dan buruknya lingkungan (environment).

Jadi, ISPA di kebakaran hutan (yang paling banyak dibicarakan) terjadi melalui 3 mekanisme : a. Iritasi b. Infeksi c. Penurunan daya tahan tubuh‎ untuk melawan kuman / virus ‎

2. Mata & Kulit, yang langsung terpapar asap. Gangguan iritasi serupa juga dapat terjadi di mata dan kulit, yang langsung kontak dengan asap kebakaran hutan, menimbulkan keluhan gatal, mata berair, peradangan dan infeksi yang memberat

3. Dampak Kabut asap dapat memperburuk asma dan penyakit paru kronis lain, seperti bronkitis kronik, PPOK dll. , karena asap kebakaran hutan akan masuk terhirup ke dalam paru‎. Kemampuan kerja paru menjadi berkurang dan menyebabkan orang mudah lelah dan mengalami kesulitan bernapas. ‎

Dampak tidak langsung

Dampak tidak langsung

1. Bahan polutan di asap kebakaran hutan yang jatuh ke permukaan bumi juga mungkin dapat menjadi sumber polutan di sarana air bersih dan makanan yang tidak terlindungi. Kalau kemudian air dan makan‎an terkontaminasi itu dikonsumsi masyarakat, maka bukan tidak mungkin terjadi gangguan saluran cerna dan penyakit lainnya.

2. ‎Secara umum maka berbagai penyakit kronik di berbagai organ tubuh (jantung, hati, ginjal dll) juga dapat saja memburuk. Hal ini antara lain terjadi karena dampak tidak langsung di mana kabut asap menurunkan daya tahan tubuh dan juga menimbulkan stress ‎‎ Ditegaskan sekali lagi bahwa mereka yang berusia lanjut dan anak-anak (juga mereka yang punya penyakit kronik) dengan daya tahan tubuh rendah akan lebih rentan untuk mendapat gangguan kesehatan‎. Petugas kesehatan di daerah-daerah tentu sudah siap untuk antisipasi kemungkinan gangguan kesehatan yang ada. ‎

Prof dr Tjandra Yoga Aditama SpP(K), MARS, DTM&H, DTCE

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan RI

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya