Liputan6.com, Jakarta Di dunia, Indonesia berada di peringkat kedua yang penduduknya berisiko terkena kaki gajah (filariasis) berdasarkan data WHO. Ini adalah penyakit infeksi disebabkan cacing filaria yang hidup dalam tubuh manusia. Jangan bayangkan cacing berukuran besar, melainkan sangat kecil, menyerupai benang.
Di Indonesia, kaki gajah disebabkan tiga spesies cacing yakni Wuchereria bancroti, Brugia malayi, dan Brugia timori. Meski kecil, cacing ini dapat bertahan hidip selama 4-6 tahun dalam saluran getah bening.
Advertisement
Di dalam tubuh, cacing ini mampu berkembang biak dan menghasilkan jutaan anak cacing yang beredar dalam darah seperti dituliskan dalam buku saku kader kesehatan Mengenali dan Mencegah Penyakit Kaki Gajah ditulis Jumat (2/10/2015).
Penularan Penyakit Kaki Gajah
Penyakit ini ditularkan dari seseorang yang di dalam darahnya terdapat anak cacing (mikrofilaria) kepada orang lain melalui gigitan nyamuk. Cara kerjanya seperti ini:
- Saat nyamuk menghisap darah orang yang sakit kaki gajah, mikrofilaria ikut terhisap.
- Di dalam tubuh nyamuk, mikrofilaria berubah menjadi larva sekitar 1-2 minggu.
- Saat nyumuk terinfeksi menghisap darah orang sehat, larva dalam tubuh nyamuk menempel pada kulit manusia dan masuk ke dalamn tubuhnya.
- Larva tersebut msuk ke saluran getah benih dan tumbuh dewasa menjadi cacing filaria.