Liputan6.com, Jakarta Siapa sangka, obat yang biasanya diberikan untuk penderita disfungsi ereksi, Viagra, bisa menyelamatkan anak dari pasangan Laura dan Dave.
Mengutip Mirror, Minggu (11/10/2015), dokter memutuskan untuk memberikan Viagra pada Laura karena melihat kehamilannya mengalami gangguan. Sejak usia 24 minggu, ada masalah pada plasenta Laura sehingga bayinya tidak tumbuh karena tidak mendapat pasokan makanan.
Baca Juga
Kepala Klinik St. Mary di Manchester, Dr Ed Johnstone mengatakan, bila tidak ada tindakan yang dilakukan maka bayi bisa meninggal dalam rahim. Dua minggu kemudian, pasokan darah ke janin itu berhenti total.
Advertisement
Para ahli percaya obat-obatan pendongkrak ereksi juga bisa digunakan untuk mendongkrak aliran pasokan darah pada janin, dan memungkin janin itu berada lebih lama di dalam rahim. Hal ini akan meningkatkan kesempatan bayi untuk selamat saat dilahirkan.
Sempat tertegun dan tidak yakin apa yang diucapkan dokter, Laura akhirnya mempertaruhkan hidup dan mati anaknya dengan resep viagra yang diberikan dokter. "Kami 100% percaya dia tidak akan hidup. Saat itu saya berpikir bahwa saya tidak akan mungkin mengambil obat itu" kenangnya.
Pada usia 27 minggu, akhirnya aliran darah kembali berfungsi dan plasenta bayi mengalirkan makanan untuk janin. Namun dua minggu kemudian, dokter melihat jantung Casey berhenti berdenyut. Laura pun
diminta untuk melahirkan anaknya 11 minggu sebelum waktunya.
Casey yang telah lahir kini tumbuh sehat. Dia diizinkan pulang setelah dirawat 12 minggu. "Melihatnya, sulit percaya karena dia bisa hidup," ungkap ayahnya, Dave.
Â
Baca juga: Viagra, Obat Ajaib untuk Bayi Prematur
Baca juga: Viagra Juga Bisa Jadi Obat Jantung
Â