Liputan6.com, Jakarta - Mengerjakan beberapa hal sekaligus sambil makan tidak seharusnya dilakukan. Namun sebagian besar dari kita, terutama pekerja kantoran, melakukannya setiap hari. Seperti misalnya mengirim email sambil makan siang, makan malam sambil menonton tv, atau bahkan mengunyah sarapan pagi sambil berjalan menuju mobil atau kantor.
Sebuah intisari studi terbaru yang dipublikasikan dalam Journal of Health Psychology telah menemukan bahwa aktivitas paling buruk yang dilakukan dalam waktu makan Anda adalah makan sambil berjalan.
Peneliti di University of Surrey di Inggris mempelajari tiga kelompok wanita untuk dites dengan beberapa bentuk distraksi pada saat mengudap (makan camilan). Satu kelompok menonton potongan serial "Friends" di TV sambil makan biskuit sereal; sementara kelompok lainnya makan sereal sambil berjalan; dan kelompok ketiga makan sereal sambil duduk berhadapan dengan teman dan berbincang. Setelah eksperimen itu dilakukan, semua kelompok diminta mengisi kuesioner dan mencicipi cokelat, irisan wortel, anggur, dan keripik kentang.
Advertisement
Ketika para partisipan pergi, para peneliti mengukur berapa banyak kudapan yang dikonsumsi oleh masing-masing kelompok dan menemukan wanita yang diminta untuk makan sambil berjalan mengonsumsi cokelat 5 kali lebih banyak dibandingkan kelompok lainnya.
Susan Albers, PsyD, psikolog klinik di Cleveland Clinic yang memiliki spesialisasi mindful eating serta penulis EAT-Q: Unlock the Weight Loss Power of Emotional Intelligence mengira hal ini disebabkan oleh jumlah distraksi yang muncul saat partisipan berjalan.
"Ketika Anda berjalan, Anda melakukan begitu banyak aktivitas, seperti memperhatikan arah langkah dan berusaha untuk tidak menabrak sesuatu," ujar Albers. "Sebenarnya nyaris mustahil untuk benar-benar fokus pada apa yang Anda makan, hal ini menghambat Anda dari memproses akibatnya pada rasa lapar Anda," lanjutnya.
Penulis studi ini juga menyimpulkan, karena berjalan merupakan bentuk latihan (exercise), ini bisa dijadikan alasan untuk makan lebih banyak setelahnya, dikutip dari laman Prevention, Senin (12/10/2015).Â