Liputan6.com, Jakarta Maraknya cyberbullying di kalangan anak-anak adalah tanda saatnya bagi orangtua untuk berteman dengan buah hati di media sosial. Orangtua dapat melihat langsung kegiatan mereka di Path, Facebook, atau Instagram. Termasuk segala komentar yang mereka terima atau mereka berikan.
Baca Juga
Supaya anak nyaman dan tidak merasa dipantau semua kegiatannya, orangtua jangan terlalu ikut campur. Biarkan mereka mengunggah apa saja yang mereka inginkan. Jika dirasa sudah kebablasan, barulah orangtua menasehatinya.
"Apalagi kalau anaknya itu sudah ABG, pasti malas banget," kata psikolog klinis Rosdiana Setyaningrum usai diskusi yang diadakan Frisian Flag dengan tema 'Tantangan Pola Pikir Orangtua Millenial Terhadap Pola Pengasuhan Anak di Indonesia' pada Selasa (15/12/2015) siang.
Advertisement
Sebetulnya yang harus dipahami para orangtua ketika anaknya suka membully atau kerap menjadi korban bully karena punya masalah yang enggan ia ceritakan. Maka itu, Rosdiana menyarankan agar orangtua juga mencari tahu masalah apa yang menimpa si buah hati. Jika memang ada problem, orangtua bisa membantu menyelesaikan masalah tersebut.
"Pupuklah kepercayaan diri mereka. Kenali potensi anak dan kembangkan sehingga anak lebih berprestasi," kata dia menekankan.