Liputan6.com, Jakarta Saat wanita menjadi ibu, biasanya mereka terbagi menjadi dua kelompok. Mereka yang memilih untuk tinggal di rumah mengurus rumah dan anak, dan mereka yang tetap bekerja namun tetap menjalankan perannya sebagai ibu dan istri.
Tak jarang muncul perdebatan di antara kedua kelompok ini. Masing-masing kelompok merasa merekalah yang lebih lelah dan stres. Ibu rumah tangga mengklaim tugas mereka tiada akhir, dari bangun tidur sampai pergi tidur mereka harus menjalankan tugas mereka.
Baca Juga
Sementara itu, ibu bekerja merasa mereka lebih stres, karena mereka memiliki kewajiban yang berlapis. Sebagai ibu, sebagai istri, sekaligus sebagai pekerja.
Advertisement
Menurut Tiara Puspita, psikolog klinis dari Tiga Generasi, kedua kelompok ibu ini sama-sama memiliki tanggung jawab dan tingkat stres yang tinggi. Menurutnya, tidak bisa stres di antara kedua ibu dibandingkan, karena mereka menjalani kehidupan dan keseharian berbeda yang masing-masing memilki kelebihan dan kekurangan.
Tiara justru menekankan, "Aktivitas yang dilakukan oleh ibu rumah tangga dan ibu bekerja perlu diperhatikan, karena keduanya menghabiskan waktu untuk orang lain." Tiara lalu mengingatkan agar para ibu tetap tidak melupakan aktivitas untuk diri mereka sendiri alias "me time".