Dampak Jangka Panjang Sering Memukul Anak

Hukuman dalam bentuk pukulan justru akan merugikan orangtua sendiri di masa akan datang.

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 28 Apr 2016, 10:30 WIB
Diterbitkan 28 Apr 2016, 10:30 WIB
Dampak Jangka Panjang Sering Memukul Anak
Hukuman dalam bentuk pukulan justru akan merugikan orangtua sendiri di masa akan datang.

Liputan6.com, Jakarta Memukul anak yang nakal tidak akan membuat ia jera. Hukuman dalam bentuk pukulan, apalagi sampai menggunakan alat seperti rotan, justru akan merugikan orangtua sendiri di masa akan datang.

Elizabet Gershoff dari The University of Texas di Austin, AS, mengatakan, semakin sering seorang anak mendapat pukulan dari orangtua, semakin besar kemungkinan anak-anak itu tumbuh menjadi sosok pembangkang, berani menentang orangtua sendiri, dan menunjukkan perilaku anti-sosial. Ini merupakan hasil penelitian selama lima dekade dengan melibatkan lebih dari 160 ribu anak-anak untuk dimasukkan ke dalam Journal of Family Psychology.

"Hasil dari penelitian ini adalah pukulan meningkatkan kemungkinan berbagai hasil yang diinginkan untuk anak-anak. Memukul memiliki dampak, anak akan melakukan hal serupa yang pernah mereka terima dari orangtua," kata Elizabeth dikutip dari Times of India, Kamis (28/4/2016)

Anak memiliki daya rekam yang baik. Tidak menutup kemungkinan pula, ketika nanti mereka menikah dan menjadi orangtua, efek domino itu akan dirasakan generasi selanjutnya. Mereka tidak sungkan memukul anak sendiri agar si buah hati jera dan tidak melakukan kesalahan yang sama.

"Kami berharap bahwa penelitian ini dapat membantu orangtua mendidik anak tanpa memukul dan mendorong sekali pun itu merupakan tindakan untuk mendisiplinkan anak," kata Elizabet menekankan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya