Liputan6.com, Jakarta Memukul anak yang nakal tidak akan membuat ia jera. Hukuman dalam bentuk pukulan, apalagi sampai menggunakan alat seperti rotan, justru akan merugikan orangtua sendiri di masa akan datang.
Elizabet Gershoff dari The University of Texas di Austin, AS, mengatakan, semakin sering seorang anak mendapat pukulan dari orangtua, semakin besar kemungkinan anak-anak itu tumbuh menjadi sosok pembangkang, berani menentang orangtua sendiri, dan menunjukkan perilaku anti-sosial. Ini merupakan hasil penelitian selama lima dekade dengan melibatkan lebih dari 160 ribu anak-anak untuk dimasukkan ke dalam Journal of Family Psychology.
Baca Juga
KPAI Ungkap Sederet Pelanggaran Hak Anak Usai Unjuk Rasa Tolak RUU Pilkada, Ada yang Dicekik dan Diperiksa hingga Subuh
VIDEO: Viral! Babysitter di Palembang Aniaya Dua Anak Majikan, Korban Digigit dan Dicakar
Ramai soal Kekerasan pada Anak di Daycare Depok, Pakar Sebut soal Amigdala Hijack, Apa Itu?
Baca Juga
"Hasil dari penelitian ini adalah pukulan meningkatkan kemungkinan berbagai hasil yang diinginkan untuk anak-anak. Memukul memiliki dampak, anak akan melakukan hal serupa yang pernah mereka terima dari orangtua," kata Elizabeth dikutip dari Times of India, Kamis (28/4/2016)
Advertisement
Anak memiliki daya rekam yang baik. Tidak menutup kemungkinan pula, ketika nanti mereka menikah dan menjadi orangtua, efek domino itu akan dirasakan generasi selanjutnya. Mereka tidak sungkan memukul anak sendiri agar si buah hati jera dan tidak melakukan kesalahan yang sama.
"Kami berharap bahwa penelitian ini dapat membantu orangtua mendidik anak tanpa memukul dan mendorong sekali pun itu merupakan tindakan untuk mendisiplinkan anak," kata Elizabet menekankan.
* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.