Liputan6.com, Jakarta Destiny Gleason, gadis usia 14 ini ditemukan tak lagi bernyawa di kamar tidurnya di Warrenton, Missouri, Rabu lalu. Kabarnya Destiny mengalami penindasan (bullying) selama berbulan-bulan di sekolah sebelum ditemukan gantung diri di kamarnya.
"Dia hanya ingin semua orang menyukainya, itu saja yang diinginkannya," ujar sang ibu, Stephanie Clark.
Ketika Destiny mulai bersekolah di Black Hawk Middle School pada musim gugur lalu, dia ditindas oleh enam orang siswi. Konon, kelompok siswi tersebut akan melakukan apa pun untuk melukainya dan membuatnya sedih, hingga menggambil foto bagian pribadi beberapa orang secara acak dan menambahkan nama Destiny pada foto itu dan menyebarkannya ke seluruh sekolah, ibu Destiny mengisahkan.
Advertisement
Baca Juga
Dua minggu lalu Destiny mengunggah sebuah video (kini sudah dihapus) di Facebook yang ditujukan bagi mereka yang menindasnya: "Kata-kata yang (kalian gunakan) untuk memanggilku hanyalah kata-kata," ucapnya. "Itu bukanlah aku yang sesungguhnya. Dan aku tak akan pernah menjadi seperti itu," lanjut Destiny.
Selasa lalu Destiny terlibat perkelahian di sekolah yang berujung pada dirinya diborgol dan dikenai pasal penyerangan. Tak jelas dengan siapa dia bertengkar dan penyebab pertengkaran itu, dilansir dari laman Goodhousekeeping, Minggu (1/5/2016).
Petugas distrik mengatakan pada FOX2, dia tak bisa memberikan komentar secara spesifik mengenai kasus tersebut. Tapi dia menyarankan pada pihak sekolah untuk memperhatikan kasus bullying itu secara serius dan mendukung siapa pun untuk melaporkan tindakan penindasan yang dialami.
Sementara itu menurut laman GoFundMe yang dibuat oleh salah seorang teman keluarga Destiny, remaja itu adalah sosok yang baik, penyayang, dan akan melakukan apa pun untuk menolong orang lain.