Liputan6.com, Jakarta Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional mengingatkan orang tua bahwa keluarga berperan penting dalam membentuk karakter dan budi pekerti anak.
"Lemahnya ketahanan keluarga dapat mempengaruhi karakter seorang anak," kata Kepala BKKBN Surya Chandra Surapaty di Jakarta, Jumat.
Pernyataan tersebut terkait pelaksanaan Konferensi Keluarga Indonesia (KKI) dengan tema "Melalui Pembangunan Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera, Kita Wujudkan Revolusi Mental Guna Menuju Indonesia yang Berkarakter Berlandaskan Pancasila".
Advertisement
Surya menjelaskan pada saat ini banyak masalah yang terjadi di tengah masyarakat seperti kasus kekerasan seksual yang pelakunya masih tergolong remaja, tawuran yang melibatkan siswa berusia remaja, narkoba, pornografi, dan lain sebagainya.
Untuk menghindari beragam masalah yang menimpa generasi muda itu, maka perlu pembentukan karakter dan budi pekerti yang kuat. "Bila karakter seorang anak sudah kuat maka dia akan jauh dari berbagai problematika tersebut " katanya.
Dia menegaskan bahwa wahana pertama dan utama dalam membentuk karakter dan budi pekerti tersebut adalah keluarga. "Orang tua paling berperan utama, setelah itu sekolah dan lingkungannya," katanya. BKKBN, tambah dia, terus menggencarkan kampanye mengenai peran keluarga tersebut.
"BKKBN tengah fokus dalam mengintegrasikan pendidikan karakter dan revolusi mental melalui pendekatan keluarga," katanya.
Sementara itu, sesuai arah kebijakan pembangunan 2015-2019 yang tertera dalam Agenda Prioritas Pembangunan Nasional, BKKBN merupakan salah satu Lembaga yang diberi tanggung jawab untuk mewujudkan NAWACITA terutama pada Cita ketiga untuk membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan.
Selain itu Cita Kelima untuk meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia dan Cita kedelapan untuk melakukan revolusi karakter bangsa.