Liputan6.com, Jakarta Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Yogyakarta tengah mengembangkan pengolahan sampah plastik menjadi bata ramah lingkungan (ecobricks).
Setelah mendapat sosialisasi dari BLH sejak Maret 2016, masyarakat di sana telah berhasil membuat 6.000 bata ramah lingkungan yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, termasuk permainan edukatif untuk anak-anak.
Kepala Sub Bidang Daur Ulang Sampah Badan Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta, Faizah, mengatakan, "Selama ini, sampah plastik sangat sulit ditangani. Jumlahnya pun cukup banyak, mencapai 14 persen dari total sampah yang dihasilkan Kota Yogyakarta sebesar 240 ton per hari."
Advertisement
Belum lagi sampah plastik baru bisa terurai secara alami paling tidak hingga 80 tahun dan jika dibakar justru menghasilkan molekul dioxin, perlu inovasi untuk mengurangi dampaknya.
Dikutip dari ANTARA, Sabtu (11/6/2016), tidak sulit mengubah sampah plastik menjadi bata ramah lingkungan, cukup dengan memasukkan dan memadatkan sampah plastik yang sudah bersih dan kering ke dalam botol plastik.
Faizah mengatakan, satu botol plastik ukuran 600 militer dapat diisi sekitar 250 gram sampah plastik atau setara dengan 2.500 lembar plastik bungkus mi instan.
Nantinya, bata ramah lingkungan itu dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, di antaranya disusun jadi bangku, meja, atau permainan edukatif untuk anak-anak.
"Tinggal ditempel menggunakan lem silikon menjadi bentuk yang diinginkan," katanya.