4 Kesalahan Fatal Saat Bersihkan Kotoran Telinga

Hati-hati saat membersihkan kotoran telinga bagian. Jangan sampai aktivitas ini malah membuat pendengaran hilang.

oleh Benedikta DesideriaFadjriah Nurdiarsih diperbarui 21 Sep 2016, 10:30 WIB
Diterbitkan 21 Sep 2016, 10:30 WIB
Tak Disarankan Bersihkan Telinga Pakai `Ear Candle`
Sejumlah salon menawarkan perawatan seperti ear candle untuk membersihkan kotoran telinga. Namun, cara ini tak disarankan.

Liputan6.com, New York- Membersihkan telinga merupakan aktivitas yang disukai banyak di antara kita. Namun perlu hati-hati saat membersihkan kotoran telinga, terutama bagian dalam. Jangan sampai aktivitas ini malah membuat pendengaran hilang.

Saat membersihkan telinga bagian luar itu yang paling mudah. Namun saat sudah di lubang telinga harus hati-hati. Gendang telinga dan tulang-tulang kecil di osikel rentan mengalami kerusakan. Jika rusak bisa sampai perlu dilakukan tindakan pembedahan untuk memperbaikinya, seperti dituturkan dokter spesialis telinga hidung dan tenggorokan Icahn School of Medicine, New York, Boris Chernobilsky.

"Dalam skenario kasus terburuk, kerusakan osikel bisa mengakibatkan kebocoran cairan di telinga bagian dalam. Hal ini bisa memicu vertigo dan berpotensi kehilangan pendengaran permanen," kata Boris.

membersihkan telinga menggunakan cotton bud yang dilumuri minyak mineral atau baby oil dapat menghindari infeksi pada gendang telinga.

Alasan lain perlu hati-hati saat membersihkan telinga karena kulit saluran telinga itu amat tipis. Jika dibersihkan terlalu keras mudah terluka. "Jika kulit rusak, itu bisa menyebabkan infeksi telinga," tutur Boris lagi.

Nah, berikut beberapa kesalahan yang sering dilakukan orang saat membersihkan telinga seperti dikutip laman Health, Selasa (20/9/2016).

1. Membersihkan telinga terlalu sering

Banyak orang yang membersihkan telinga terlalu sering. Padahal telinga mampu membersihkan salurannya sendiri.

"Telinga bisa membersihkan diri sendiri. Ini adalah satu-satunya bagian tubuh yang mampu mendorong keluar sendiri kotoran di dalam salurannya," kata Boris.

Banyak orang yang tak suka ketika ada cairan berwarna kuning bernama cerumen. Kehadiran cerumen sebenarnya berperan sebagai pelumas dan mencegah masuknya air masuk.

"Ini adalah losion alami kulit. Cerumen juga memiliki sifat yang membunuh beberapa jenis bakteri dan mencegah pertumbuhan jamur," katanya lagi.

Oleh karena itu, sebaiknya bersihkan telinga ketika kotoran sudah berada di telinga bagian luar.

2. Menggunakan cotton bud

Cotton bud digunakan untuk membersihkan telinga. Namun banyak orang salah menggunakannya terlalu dalam. Membersihkan saluran telinga mampu merusak kulit, gendang telinga, dan osikel.

Memasukkan benda runcing

3. Memasukkan benda runcing

"Orang yang memasukkan benda dengan ujung tajam seperti kuku panjang, penjepit rambut, kunci dan apa pun itu yang runcing bisa merusak kulit telinga dan bagian dalam serta luar telinga," kata Boris lagi.

4. Ear candle

Praktik ini sempat marak dilakukan beberapa saat lalu di negeri ini. Namun sebenarnya ear candle tidak disarankan. Memasukkan ujung lilin ke telinga, sementara ujung lilinnya dibakar itu malah berbahaya.

"Saya telah melihat adanya perforasi gendang telinga dan adanya orang yang malah terbakar rambutnya gara-gara ear candle," tuturnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya