4 Keanehan Kesehatan Ini Terjadi Saat Supermoon

Supermoon pada 14-15 November ini mungkin akan ditunggu-tunggu.

oleh Fitri Syarifah diperbarui 14 Nov 2016, 13:00 WIB
Diterbitkan 14 Nov 2016, 13:00 WIB

Liputan6.com, Jakarta Supermoon pada 14-15 November ini mungkin akan ditunggu-tunggu. Pasalnya, bulan akan terlihat 14 persen lebih besar dan 30 persen lebih terang. Tak hanya itu, fenomena langit ini juga disebut berkaitan dengan sejumlah keanehan dalam bidang kesehatan.

Berikut ulasannya, seperti dimuat dalam Health.com, Senin (14/11/2016):

1. Mengatur siklus menstruasi

Siklus menstruasi pada wanita usia reproduksi berlangsung sekitar 28 hari--mirip dengan panjang fase lunar (29 hari). Namun sebuah studi dalam jurnal Acta Obstetricia et Gynecologica Scandinavica 2011 menemukan fakta menarik terkait siklus menstruasi dari 826 wanita berusia 16 sampai 25 tahun.

Hampir 30 persen dari perempuan tersebut ternyata menstruasi di sekitar bulan purnama. Pengelompokan terbesar berikutnya wanita menstruasi selama fase tertentu bulan hanya 12,5 persen dari peserta.

2. Lebih banyak kelahiran

Entah kebetulan atau tidak, tetapi peneliti pernah melacak 1.000 kelahiran di rumah sakit swasta di Kyoto, Jepang. Padahal, para ibu belum diinduksi.

Mereka menemukan banyak bayi lahir ketika Bulan lebih dekat dengan Bumi. Meski tidak ada hubungan yang jelas karena Bulan tidak memiliki daya tarik gravitasi, tapi peneliti percaya hal ini berkaitan.

3. Mengacaukan siklus tidur

Dalam studi yang dipublikasikan dalam jurnal Current Biology, para peserta diminta menghabiskan tiga setengah hari di laboratorium untuk tidur. Mereka tidak bisa melihat jam atau cahaya luar, tapi mereka diizinkan untuk tidur dan bangun normal.

Para peneliti Swiss kemudian mengumpulkan data tidur dari 33 orang dan membandingkannya dengan fase Bulan. Mereka menemukan dalam empat hari sebelum dan sesudah bulan purnama, peserta 5 menit lebih lama tertidur. Secara keseluruhan, mereka tidur 20 menit lebih lama dan 30 persen di antaranya mengatakan sulit tidur nyenyak.

Setelah diperiksa, mereka juga mengalami rendahnya hormon melatonin yang menginduksi tidur. Ini adalah salah satu dari studi pertama untuk membangun hubungan antara tidur dan jam circalunar.

4. Mempengaruhi hasil operasi

Para peneliti menemukan, pasien yang memiliki operasi jantung darurat atau disebut diseksi aorta saat bulan purnama, lebih berisiko meninggal dunia dibandingkan dengan pasien yang memiliki operasi yang sama selama dua fase bulan lainnya.

Menurut sebuah studi dalam jurnal Interactive Cardiovascular and Thoracic Surgery pada 2013, pasien yang menjalani operasi selama supermoon atau bulan purnama cenderung tinggal di rumah sakit selama 10 hari, 4 hari lebih pendek dari orang-orang yang menjalani operasi mereka selama siklus lunar lainnya. Tapi sayangnya, Anda tidak dapat menjadwalkan operasi jantung darurat.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya