Liputan6.com, Jakarta Ketidakmampuan untuk membedakan alam bawah sadar dan dunia nyata yang biasa disebut halusinasi tidak hanya bisa dirasakan oleh orang-orang yang mengalami masalah psikologis, konsumsi minuman beralkohol atau narkotika saja. Bahkan kondisi menakutkan ini juga dapat terjadi pada individu yang mengalami herpes.
Orang dewasa di Amerika Serikat yang memiliki virus herpes simpleks tipe 1 dan 2 ini, biasanya cenderung mengalami demam tinggi yang menyakitkan sekujur tubuh dan berujung pada ensefalitis atau radang otak.
Baca Juga
The National Institute of Neurological Disorders and Stroke mencatat bahwa herpes yang menyebabkan ensefalitis dengan gangguan sakit kepala dan demam akan membawa individu ke alam halusinasi. Lebih menyeramkannya, hal ini juga dapat menyebabkan kerusakan otak.
Advertisement
Mengutip Medical Daily, Kamis (24/11/2016) selain herpes, tiga kondisi kesehatan ini juga dapat menyebabkan seseorang mengalami halusinasi.
1. Lesi otak
Primary Care Companion dalam Journal of Clinical Psychiatry menyebutkan bahwa lesi otak atau cedera di bagian otak yang terjadi akibat aneurisma, kanker, dan multiple sclerosis dapat mempengaruhi fungsi kognitif yang menyebabkan halusinasi.Â
2. Penurunan daya visual
Penurunan daya visual yang disebabkan karena glaukoma, katarak, tumor atau penyakit lainnya dapat menyebabkan halusinasi yang kompleks.
"Diperkirakan kondisi ini terjadi karena sistem visual otak tidak lagi menerima informasi visual dari mata atau bagian dari retina, dan mulai membuat bayangan sendiri," kata Charles Bonnet kepada Live Science.
3. Folie À deux dan histeria massaÂ
Folie À deux dan histeria massa adalah penyakit yang menyebabkan kerusakan saraf, kehilangan kontrol anggota badan, dan emosi. Kondisi ini menyebabkan penderita mengalami halusinasi.