Liputan6.com, Jakarta Menyebutkan kata-kata kotor, sumpah serapah atau mengumpat mungkin bukan hal yang baik dan patut dicontoh. Namun hasil penelitian menunjukkan hal sebaliknya.
Peneliti bahkan mengatakan, orang-orang yang sering mengumpat tidak hanya memiliki kemampuan verbal yang tinggi, melainkan baik untuk kesehatan, dan membuat kita telihat lebih lucu dan menyenangkan.
Melansir Elite Daily, Rabu (19/4/2017) berikut kelebihan dari mengumpat:
Advertisement
1. Lebih pintar
Peneliti dari Marist College and The Massachusetts College of Liberal Art mengungkapkan, partisipan yang ikut serta dalam penelitian mempunyai kosakata yang lebih banyak. Selain itu orang-orang yang sering mengumpat juga mendapatkan tes IQ yang lebih tinggi.
2. Baik untuk kesehatan jiwa
Berteriak samil mengelurkan kata-kata tidak senonoh atau mengutuk bukanlah hal yang baik bukan? Jangan salah, ternyata tindakan tersebut memberikan efek untuk melepaskan emosi.
Hal ini dibuktikan oleh penelitian yang dilakukan Richard Stevens dari Keele University. Ilmuwan menemukan, mengekspresikan emosi dengan kata-kata secara eksplisit mampu menurunkan tingkat endorfin sehingga membuat kita merasa lebih tenang. Dalam istilah kesehatan tindakan ini bisa disebut sebagai 'lalochezia' atau melepaskan beban emosi dengan mengucapkan kata-kata kotor.
3. Bisa membuat Anda lebih lucu atau menyenangkan
Dr Timothy Jay dari Massachusetts College of Liberal Arts mengungkapkan sebuah teori yang mengaitkan ungkapan kotor yang disebut Teori Neuro-Psycho-Social.
"Jadi ketika kita mengucapkan kata-kata mengumpat, hal ini akan memancing respons bahagia yang biasanya dianggap sebagai bahasa yang tabu dan bukanlah bahasa yang kurang tepat digunakan dalam kehidupan sehari-hari," katanya.
4. Lingkungan kerja
Sebuah studi mengungkapkan, generasi millennial ternyata lebih memilih untuk bekerja pada tempat yang lebih terbuka dan bebas untuk mengucapkan kata-kata mengumpat. Penelitian Wrike yang melibatkan 1.500 lebih partisipan juga memiliki anggapan yang sama.
5. Dapat mengatasi rasa sakit
Bedasarkan studi dari NeuroReport, kata-kata mengutuk ternyata punya peran untuk meningkatkan toleransi. Dalam peneltian ini, partisipan memiliki detak jantung yang tinggi dan merasa lebih sedikit menerima rasa sakit setelah mengucapkan kalimat-kalimat tidak senonoh.
6. Mengeluarkan agresi
Rasa marah dan kesal dapat mendorong perilaku agresi. Dan biasanya pada saat itulah banyak orang mengeluarkan kata-kata tidak pantas yang seing kali dikaitakan dengan sebagai bentuk kekerasan.
"Salah satu aspek positif dari mengutuk dan mengumpat dapat menggantikan agresi fisik mansuia yang bersifat primitif," ujar Dr Jay. (Aida Tifani)