Liputan6.com, Bali Di media sosial muncul berita yang cukup menggemparkan soal daging anjing. Para wisatawan asing mencurigai penjual satai yang sedang menawarkan dagangannya di pantai di Bali. Seorang wisatawan asing bertanya dalam bahasa Inggris, "Apakah itu daging anjing? Bukan daging anjing, kan?". "Bukan, bukan, bukan," jawab penjual satai.
Baca Juga
Advertisement
Tak heran, wisatawan mencurigai satai yang dijajakan itu terbuat dari daging anjing. Kecurigaan wisatawan tersebut dikarenakan adanya rekaman dari Animals Australia, yang diduga menunjukkan, anjing ditangkap dan dipersiapkan untuk dibuat satai di Bali.
Sementara itu, wisatawan asal Australia, Colin Carr, pun memberikan komentar.
"Orang-orang tidak akan datang ke sini (Bali) jika mereka terus mendengar cerita tentang satai daging anjing. Terlebih lagi cerita soal Anda bisa membeli daging anjing di jalan-jalan. Lalu Anda berpikir, Anda sedang makan ayam, daging sapi atau ikan. Padahal, Anda makan daging anjing. Oh, tidak!" ujarnya.
Animals Australia melaporkan, 100 ribu anjing di Bali dibantai untuk dimakan tiap tahun. Cara membunuh anjing tersebut menggunakan teknik yang tidak manusiawi dan tidak higienis.
Laporan juga menyebutkan, anjing dicuri dan dijual secara ilegal ke penjual daging dengan uang tambahan.Â
Â
Saksikan tayangan video menarik berikut ini:
Dibantah pemerintah setempat
Dibantah pemerintah setempat
Klaim yang menyatakan anjing dibantai untuk dikonsumsi ternyata dibantah oleh pemerintah setempat.
"Laporan berita di media sosial soal anjing di Bali terbunuh secara brutal dan dijual sebagai satai itu salah. Saya sudah mengeceknya. Ini tidak benar, semuanya tidak benar," kata Gubernur Bali Made Mangku Pastika, dikutip dari Straits Times, Selasa (11/7/2017).
Namun, kelompok hak asasi hewan tetap tidak yakin. Mereka mengatakan, bisnis daging anjing di Bali itu terbilang merajalela tetapi sebagian besar tersembunyi.
Mereka diharapkan bertemu dengan Pemerintah Bali pada akhir bulan ini dan mendesak mengakhiri perdagangan daging anjing di Bali.
Advertisement