Geger Dugaan Satai Daging Anjing yang Beredar di Bali

Pemberitaan sedang gempar soal satai daging anjing di Bali.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 11 Jul 2017, 17:00 WIB
Diterbitkan 11 Jul 2017, 17:00 WIB
Anjing
Beredar kecurigaan wisatawan asing soal sate daging anjing yang beredar di Bali. (Foto: printscreen Straits Times)

Liputan6.com, Bali Di media sosial muncul berita yang cukup menggemparkan soal daging anjing. Para wisatawan asing mencurigai penjual satai yang sedang menawarkan dagangannya di pantai di Bali. Seorang wisatawan asing bertanya dalam bahasa Inggris, "Apakah itu daging anjing? Bukan daging anjing, kan?". "Bukan, bukan, bukan," jawab penjual satai.

Tak heran, wisatawan mencurigai satai yang dijajakan itu terbuat dari daging anjing. Kecurigaan wisatawan tersebut dikarenakan adanya rekaman dari Animals Australia, yang diduga menunjukkan, anjing ditangkap dan dipersiapkan untuk dibuat satai di Bali.

Sementara itu, wisatawan asal Australia, Colin Carr, pun memberikan komentar.

"Orang-orang tidak akan datang ke sini (Bali) jika mereka terus mendengar cerita tentang satai daging anjing. Terlebih lagi cerita soal Anda bisa membeli daging anjing di jalan-jalan. Lalu Anda berpikir, Anda sedang makan ayam, daging sapi atau ikan. Padahal, Anda makan daging anjing. Oh, tidak!" ujarnya.

Animals Australia melaporkan, 100 ribu anjing di Bali dibantai untuk dimakan tiap tahun. (Foto: printscreen Straits Times)

Animals Australia melaporkan, 100 ribu anjing di Bali dibantai untuk dimakan tiap tahun. Cara membunuh anjing tersebut menggunakan teknik yang tidak manusiawi dan tidak higienis.

Laporan juga menyebutkan, anjing dicuri dan dijual secara ilegal ke penjual daging dengan uang tambahan. 

 

Saksikan tayangan video menarik berikut ini:

Dibantah pemerintah setempat

Dibantah pemerintah setempat

Klaim yang menyatakan anjing dibantai untuk dikonsumsi ternyata dibantah oleh pemerintah setempat.

"Laporan berita di media sosial soal anjing di Bali terbunuh secara brutal dan dijual sebagai satai itu salah. Saya sudah mengeceknya. Ini tidak benar, semuanya tidak benar," kata Gubernur Bali Made Mangku Pastika, dikutip dari Straits Times, Selasa (11/7/2017).

Laporan soal anjing di Bali dibantai untuk dijadikan sate dibantah pemerintah setempat. (Foto: printscreen Straits Times)

Namun, kelompok hak asasi hewan tetap tidak yakin. Mereka mengatakan, bisnis daging anjing di Bali itu terbilang merajalela tetapi sebagian besar tersembunyi.

Mereka diharapkan bertemu dengan Pemerintah Bali pada akhir bulan ini dan mendesak mengakhiri perdagangan daging anjing di Bali.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya