Ibu Kota Taiwan Gunakan Anjing untuk Tingkatkan Keamanan Lingkungan, Bagaimana Caranya?

Bukan fakta baru bahwa anjing punya indra penciuman yang tajam. Hal inilah yang dimanfaatkan otoritas Taipei.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 22 Des 2024, 19:40 WIB
Diterbitkan 22 Des 2024, 19:40 WIB
Ilustrasi pohon.
Ilustrasi pohon. (Dok. Arnaud Mesureur/Unsplash)

Liputan6.com, Taipei - Sejak usia satu tahun, Lucy si beagle, telah berjalan-jalan setiap hari di sekitar Taipei, Taiwan, untuk mencari pohon-pohon yang membutuhkan bantuan.

Lucy terlatih untuk mendeteksi penyakit busuk akar coklat (brown root rot disease/BRRD), yang bisa merusak akar pohon dan menghentikan aliran air serta nutrisi ke cabang dan daun pohon.

Penyakit yang disebabkan jamur Phellinus noxius ini telah menyerang banyak hutan kota di Taipei dan bisa menyebabkan pohon-pohon membusuk dan mati. Penyakit ini pula menyebabkan 90 persen pohon tumbang di ibu kota Taiwan, kecuali saat musim taifun.

Pohon yang tumbang bisa menyebabkan cedera bahkan kematian, terutama di kota padat seperti Taipei yang memiliki sekitar 2,5 juta penduduk.

Lucy adalah bagian dari tim khusus anjing pencium, yang dipilih dan dilatih untuk pekerjaan tersebut.

Saat Lucy mencium bau penyakit, dia duduk di samping pohon untuk menandakan bahwa pohon itu terinfeksi.

Dua anjing deteksi dibutuhkan untuk memastikan diagnosis.

"Jika satu anjing menemukan pohon yang terinfeksi, kami akan mengerahkan anjing kedua untuk memeriksa ulang. Jika kedua anjing duduk di samping pohon itu, kami yakin pohon itu sakit," kata Sung Fu-hua, direktur Pusat Eksperimen Florikultura Pemerintah Kota Taipei seperti dikutip dari CNA, Minggu (22/12/2024).

Ada sekitar 200.000 pohon di Taipei dan Lucy serta timnya bisa memeriksa sekitar 8.000 pohon setiap tahun.

Setiap tahun, sekitar 300 hingga 400 pohon ditemukan terinfeksi dan sekitar 30 persen di antaranya terdeteksi oleh anjing pencium.

"Keuntungan anjing pencium adalah mereka cepat mencari penyakit di area yang luas," ungkap pelatih anjing Chi Wen-hao. "Setelah ditemukan, kami bisa menguji pohon untuk memastikan apakah pohon itu sakit, yang membuat prosesnya lebih efisien."

Pasukan Elite

Ilustrasi Anjing.
Ilustrasi Anjing. (Dok. Pixabay)

Penyakit busuk akar coklat sulit dideteksi karena dimulai di bawah tanah, tepatnya pada akar pohon. Saat gejalanya terlihat, sering kali sudah terlambat untuk menyelamatkan pohon tersebut.

Karena itu, anjing pelacak seperti Lucy sangat penting dalam membantu kota memerangi pohon-pohon yang sakit.

Sung mengatakan ada persyaratan ketat untuk memilih dan melatih anjing pencium.

"Beagle harus memiliki indra penciuman yang tajam, sikap yang stabil, dan keinginan kuat untuk mendapatkan camilan sebagai hadiah. Sejauh ini, hanya satu dari 10 beagle yang berhasil terpilih," ujarnya.

Meski tantangannya besar, pemerintah ingin memperluas tim anjing pencium karena mereka memainkan peran unik dalam menjaga keamanan kota.

Pemerintah berencana menggandakan dana untuk tim anjing menjadi USD 90.000 atau sekitar Rp1,4 miliar (kurs 1 USD = Rp16.197) tahun depan, dengan sepasang anjing baru yang akan bergabung pada bulan Maret.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya