Komentar Psikolog, Nikahsirri.com Coreng Hakikat Pernikahan

Nikahsirri.com yang dibuat seorang pria berinisial AW telah mencoreng makna dari pernikahan itu sendiri.

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 25 Sep 2017, 12:30 WIB
Diterbitkan 25 Sep 2017, 12:30 WIB
Konfrensi Pers Dugaan Pidana Situs Nikahsirri.com. (Muhammad Radityo Priyasmoro/Liputan6.com)
Konfrensi Pers Dugaan Pidana Situs Nikahsirri.com. (Muhammad Radityo Priyasmoro/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta Situs nikahsirri.com yang menyediakan fasilitas lelang perawan untuk kawin siri atau kontrak, dianggap telah mencoreng hakikat dari pernikahan yang suci dan sakral, sekaligus melecehkan kaum perempuan.

Psikolog dari Yayasan Sahabatku Mitra Remaja, Indah Sulistiorini, mengatakan, pernikahan adalah agung dan mulia. Menurut Indah, itu karena pernikahan adalah sebuah janji untuk selalu bersama-sama, tidak hanya melibatkan dua orang saja, tapi juga Tuhan Yang Maha Kuasa.

"Pastinya juga, setiap orang yang menikah maunya sekali untuk seumur hidup, selepas apakah nanti tidak panjang jodohnya," kata Indah saat dihubungi Health Liputan6.com pada Senin (25/9/2017).

Itu artinya, pernikahan membutuhkan sebuah proses yang tidak sesederhana yang tertera di situs nikahsirri.com. "Kita sendiri tidak tahu siapa orang yang menjadi pasangan kita, serta apa tujuan dia untuk menikah," Indah menambahkan.

Menurut Indah, hakikat dari pernikahan itu pun jadi tercoreng manakala tujuan dari dibuatnya situs nikahsirri.com untuk melegalkan sebuah hubungan biologis saja.

"Pernikahan siri memang ada secara agama, tapi tidak berarti semudah itu. Bukan nikah siri yang sekadar untuk melepaskan hawa nafsu, supaya halal (lebih baik) nikah siri saja," kata Indah menekankan.

Pernikahan ada baiknya ditujukan untuk ibadah, yaitu membantu sebuah keluarga yang harmonis dan dikaruniai seorang anak. Akan tetapi, misalkan sebuah pernikahan hanya dinilai sebagai sebuah tindakan agar bisa melakukan hubungan biologis, mencari nafkah, melepas status janda, bahkan disebutkan nikah siri bisa menjadi solusi bagi perempuan yang membutuhkan dana, tentu itu sangat menyedihkan.

"Karena itu, menistakan arti dari pernikahan yang sesungguhnya. Pernikahan dibangun secara suci, dilandasi niat untuk sama-sama membangun keluarga dan menghasilkan keluarga," Indah menekankan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya