Liputan6.com, Jakarta Salah satu penyakit yang kerap membuat bayi rewel hingga merisaukan orangtua adalah permasalahan sembelit. Gejala pada bayi yang mengalami sembelit terlihat pada berkurangnya frekuensi BAB. Dari yang rutin setiap hari, menjadi kurang dari tiga kali seminggu.
Tak dipungkiri, kesehatan saluran cerna merupakan hal penting dalam tumbuh kembang bayi, terutama ketika bayi sudah mulai bisa makan makanan padat. Untuk mendapatkan saluran cerna yang sehat, diperlukan penyerapan gizi dengan baik dan optimal.
Baca Juga
Bagaimana cara mengatasi sembelit pada bayi yang telah melewati usia 6 bulan? Berikut tips praktis dari Dokter Spesialis Anak, dr. Rianita Syamsu Sp. A kepada Health-Liputan6.com, melalui aplikasi pesan singkat, Senin (9/10/2017).
Advertisement
1. Ganti susu formula dengan ASI
Beberapa bayi tidak langsung cocok ketika diberikan susu formula tertentu.
"Pakai ASI jauh lebih baik, karena beberapa susu formula justru bica memicu sembelit," imbuh dokter berhijab ini.
2. Rajin minum air putih
Jika sudah lebih dari 6 bulan, pastikan bayi mendapat asupan cairan sesuai kebutuhannya.
"Orangtua harus memberikan minum dalam jumlah cukup, walaupun bayi belum merasa haus," jelas Rianita.
3. Banyak konsumsi serat
Solusi yang bagus adalah memberi makanan kaya serat seperti yang terkandung di dalam sayuran dan buah.
"Tapi, saat bayi sedang sembelit, hindari pisang dan keju," sarannya.
Ia menyarankan kalau belum ada perbaikan, tak ada salahnya untuk berkonsultasi dengan dokter.
"Beberapa sayuran dan buah berserat tinggi yang bagus adalah sayur daun-daunan, buah naga, mangga, dan pear," lanjut Rianita.
4. Ubah pengaturan pola makan
Berikan nasi, gandum, kentang, roti, jagung, dan sumber karbohidrat lain dalam jumlah yang sesuai kebutuhan bayi.
"Jika dengan cara-cara di atas, konstipasi pada bayi Anda belum teratasi, segera periksakan ke dokter spesialis anak. Selain pengaturan pola makan, dokter akan memberikan pelunak tinja untuk melancarkan BAB bayi," jelasnya.
Simak juga video menarik berikut: