Trik Hadapi Anggota Keluarga yang Depresi dan Ingin Bunuh Diri

Ada cara menghadapi anggota keluarga yang depresi dan terbesit ada tindakan dirinya ingin bunuh diri.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 20 Des 2017, 16:35 WIB
Diterbitkan 20 Des 2017, 16:35 WIB
Bunuh Diri
Ilustrasi Foto Bunuh Diri (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Depresi dapat berujung bunuh diri. Jika tidak segera ditangani, tindakan bunuh diri akan menjadi kenyataan seperti yang dialami anggota boyband Korea Selatan, Jonghyun SHINee. 

Dalam sepucuk surat yang dia berikan untuk sahabatnya, anggota Dear Cloud, penyanyi Nine9, Jonghyun mengakui dirinya depresi dan tak bahagia. Keluarga Jonghyun baru tahu bahwa putra mereka menderita ketika Nine9 memberi tahu mengenai surat tersebut. 

Mengambil contoh yang dialami Jonghyun SHINee, ada cara untuk menghadapi anggota keluarga yang dilanda depresi. Apalagi bila anggota keluarga tersebut ada indikasi untuk melakukan tindak bunuh diri, seperti tidak merasa bahagia atau selalu merasa tertekan menjalani kehidupan.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Masalah Kesehatan Jiwa dan Napza Kementerian Kesehatan RI Fidiansjah mengatakan, ungkapan depresi dari orang melalui tulisan (surat) dan sikap orang yang tidak merasa bahagia itu sinyal peringatan gawat darurat.

"Harus menggali lebih dalam apa yang menyebabkan orang tersebut depresi dan ingin bunuh diri. Ajak dia ngobrol, dengarkan apa yang dikatakannya," jelas Fidiansjah saat dihubungi Health Liputan6.com, Rabu (20/12/2017).

 

Simak video menarik berikut ini:

Konsultasi ke psikiater

Depresi
Depresi ingin bunuh diri dialami anggota keluarga, ini cara menanganinya. (Dok: ghanaweb.com)

Ada pula alternatif lain untuk menghadapi anggota keluarga yang depresi, yakni membawanya berkonsultasi ke psikiater. Psikiater akan menangani serta mencari akar permasalahan yang bisa berujung depresi.

"Psikiater akan menggali penyebab depresi dari segi fisik dan biologis. Apakah orang yang bersangkutan mempunyai penyakit tertentu. Bisa saja penyakit itu yang memicu depresinya meningkat. Dari sisi sosial, bagaimana lingkungan tempat ia tinggal dan bekerja sehari-hari memengaruhinya," tambah Fidiansjah.

Lebih lanjut, psikiater juga akan menggali lebih dalam dari sisi spiritual orang yang depresi. Bagaimana cara orang tersebut memahami hidup dan apa tujuan hidupnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya