Keprihatinan Bupati Asmat atas KLB Campak di Daerahnya

Kabupaten Agats-Asmat mengalami KLB Campak. Terkait hal tersebut, Bupati merespons kejadian tersebut dengan membentuk tim penanganan KLB.

oleh Aretyo Jevon Perdana diperbarui 16 Jan 2018, 18:15 WIB
Diterbitkan 16 Jan 2018, 18:15 WIB
Asmat
Ilustrasi kejadian luar biasa (KLB) campak di Asmat. (Foto: iStockphoto/Klaas Slot)

Liputan6.com, Jakarta Wabah Campak kembali menyerang Kabupaten Agats-Asmat. Kejadian Luar Biasa (KLB) tersebut sudah dua kali menyerang daerah pesisir selatan daratan Papua ini. Hingga kini, terdapat 398 kasus campak yang menyerang Kabupaten Agats-Asmat. Hal ini dikonfirmasi oleh Bupati Asmat, Elisa Kambu, S.Sos dalam konferensi pers terkait kasus tersebut, Senin (15/1/2018).

Dalam konferensi pers, Elisa mengungkapkan keprihatinannya terhadap kasus KLB campak dan gizi buruk di wilayahnya tersebut. Jumlah korban meninggal akibat penyakit mematikan itu kian bertambah.

"Saya merasa prihatin, juga berdosa. Tetapi, kewajiban tetap harus kita jalankan," tutur Elisa.

Bupati Elisa mengakui pihaknya baru mengetahui dan menyelidiki KLB campak saat kunjungannya ke beberapa distrik pada 30-31 Desember 2017. 

"Kami juga menerima laporan dari teman-teman keuskupan saat kunjungan Natal," ujar Elisa.

Melihat hal tersebut, Elisa kemudian membentuk tim penanganan KLB campak pada 7-8 Januari 2018 dalam rapat yang belokasi di kediaman Bupati. Dalam rapat tersebut, agenda yang dibicarakan yakni mempersiapkan tim dari kabupaten yang didukung oleh pelayanan kesehatan di setiap distrik. 

 

Simak juga video berikut ini :

Lokalisasi Menjadi Prioritas

Asmat
Kabupaten Asmat ditetapkan mengalami KLB (Kejadian Luar Biasa) Campak. (Foto: iStockphoto/Byelikova_Oksana)

Selain itu, Elisa Kambu, S Sos pun membeberkan beberapa hal yang menjadi prioritasnya terkait permasalahan KLB campak tersebut. Beberapa hal tersebut, yakni melokalisasi wabah campak agar tidak menyebar, melakukan penanganan terhadap warga yang sudah terjangkit virus campak, dan memberikan pelayanan kesehatan secara umum di beberapa titik. 

"Tak hanya itu, puskesmas di daerah pun juga harus tetap optimal," jelas Elisa.

Elisa mengonfirmasi bantuan yang dikirimkan ke Kabupaten Agats-Asmat. Bantuan berupa tenaga medis yang dikirim oleh pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian Kesehatan RI, akan hadir pada Selasa (16/1/2018).

Dia mengharapkan agar tim medis yang tiba di Kabupaten Agats-Asmat dapat langsung bergerak ke lokasi.

"Tentu kita berharap agar tim dapat langsung bergabung ke tujuh titik yang ada di Kabupaten Asmat," ujar Elisa.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya