Liputan6.com, Jakarta Sudah beberapa waktu, Kabupaten Asmat ditetapkan mengalami KLB (Kejadian Luar Biasa) campak. Daerah pesisir selatan Papua ini diketahui terjangkit virus campak sejak Desember 2017. Penanganan sudah dilakukan oleh pemerintah daerah setempat guna mengatasi hal tersebut.
Menindaklanjuti hal tersebut, Kementerian Kesehatan RI akan mengirimkan 39 tim medis hari ini. Hal tersebut dikonfirmasi oleh Kepala Biro Komunikasi dan Yanmas, drg. Oscar Primadi, MPH.Â
Baca Juga
"Kemarin sudah kami persiapkan, jadi hari ini mereka sudah siap (berangkat)," tutur Oscar saat konferensi pers di Kementerian Kesehatan RI, Selasa (16/1/2018).
Advertisement
Adapun 39 tim medis itu terdiri dari 11 dokter spesialis, 4 dokter umum, 3 perawat bedah, 2 penata anestesi dan 19 tenaga medis lainnya seperti ahli gizi, ahli kesehatan lingkungan dan surveillance.
Meski sudah tersedia dokter umum di daerah setempat, Oscar mengungkapkan bahwa tenaga tambahan dirasa masih diperlukan. Hal ini terkait dengan kondisi geografis di Kabupaten Asmat yang sulit dijangkau.
Â
Â
Saksikan juga video berikut ini:Â
Â
Dilanjutkan dengan Imunisasi Dasar
Meski KLB Campak menjadi Fokus perhatian Kementerian Kesehatan RI, pihaknya akan melakukan tindakan lanjutan setelah KLB tersebut dapat diatasi. Oscar mengungkapkan bahwa selain vaksin campak, tim medis yang diberangkatkan pun akan melakukan pemberian vaksin dasar pada anak-anak.
"Hal ini kami lakukan sebagai tindakan pencegahan terhadap penyakit lainnya," terang Oscar.
Oscar pun mengakui bahwa belum semua distrik tercakupi akan kebutuhan vaksin ini. Oleh sebab itu, Kementerian Kesehatan RI mengirimkan 1.100 vial vaksin campak yang akan didistribusikan ke seluruh distrik yang ada di Kabupaten Asmat.
Advertisement