Liputan6.com, Jakarta Paru-paru, payudara, dan serviks masih mendominasi jenis kanker yang paling banyak diidap masyarakat Indonesia.
Namun, spesialis kanker RS Siloam Semanggi, Dr Jeffrey B Tenggara SpPD KHOM, meyakini bahwa dominasi penyakit kanker tersebut bisa diobati dengan persentase keberhasilan mencapai 43 persen.
Menurut dia, pencegahan dengan deteksi dini merupakan pengobatan paling mudah untuk terbebas dari kanker.
"Meskipun kanker bisa diobati, tapi dalam prosesnya membutuhkan biaya dan waktu yang tidak sedikit. Satu hal yang harus selalu kami ingatkan adalah, deteksi dini dalam periode yang berkesinambungan," kata Dr Jeffrey seperti dikutip dari keterangan pers yang diterima Health Liputan6.com pada Selasa, 27 Februari 2018.
Dia melanjutkan, misalkan saja suntik vaksin untuk mencegah kanker serviks dan hepatitis.
Deteksi dini, seperti CERDIK, kampanye yang selalu didengungkan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, punya manfaat yang besar untuk pasien tersebut.
Simak video menarik berikut ini
Manfaat Deteksi Dini Cegah Kanker
Andai memang ditemukan bakal calon kanker di dalam tubuh, kata Dr Jeffrey, pengobatan akan semakin mudah. Beda penanganan apabila pasien datang setelah menderita kanker stadium akut.
"Manfaat deteksi dini, apabila ditemukan kanker dalam fase stadium lanjut, tim ahli dapat melakukan penanganan pengobatan secara maksimal," kata dia menekankan.
Advertisement
Rutin Lakukan CERDIK Terbebas dari Kanker
Dr Niken Wastu Palupi, Kasubdit Penyakit Kanker dan Kelainan Dalam Kementerian Kesehatan, kembali menekankan bahwa kampanye CERDIK bisa mencegah kemunculan berbagai penyakit, termasuk kanker.
Mudah sekali melakukan kampanye CERDIK ini. Cukup dengan mengenyahkan asap rokok, diet sehat dan seimbang, rajin beraktivitas fisik, istirahat cukup, dan kelola stres dengan benar.
"Jika CERDIK dijalankan dengan baik, maka bisa mengurangi risiko terkena kanker," kata Niken menekankan.