Liputan6.com, Jakarta - Perubahan pada kuku, seperti perubahan warna dan bentuk, bisa menjadi salah satu tanda diabetes. Kondisi ini dapat dialami oleh penderita diabetes tipe 1 maupun tipe 2. Gejala ini muncul karena tingginya kadar gula darah yang memengaruhi sirkulasi darah dan kesehatan kuku.
Jika Anda mengalami perubahan pada kuku, seperti menguning atau menebal, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.
Advertisement
Baca Juga
Beberapa perubahan warna kuku yang perlu diwaspadai antara lain: menguning (karena penumpukan protein keratin), kehitaman (karena perdarahan di bawah kuku akibat kerusakan pembuluh darah kecil), atau warna merah di sekitar kuku (karena masalah sirkulasi).
Advertisement
Pada tahap awal diabetes, warna kuning seringkali muncul. Namun, jika sudah terjadi komplikasi, warna gelap atau kehitaman bisa menjadi indikator yang lebih serius. Selain perubahan warna, perubahan bentuk kuku juga perlu diperhatikan.
Perubahan bentuk kuku pada penderita diabetes dapat berupa penebalan (onychogryphosis), cekung seperti sendok, atau melengkung ke bawah. Kondisi ini disebabkan oleh gangguan aliran darah akibat diabetes.
Penebalan kuku seringkali disebabkan oleh infeksi jamur, yang juga lebih mudah menyerang penderita diabetes. Selain itu, kuku penderita diabetes juga seringkali lebih rapuh dan mudah patah karena berkurangnya kandungan kalsium dan protein di kuku. Tingkat kerapuhan bergantung pada seberapa baik gula darah terkontrol.
Perubahan Warna dan Bentuk Kuku Akibat Diabetes
Perubahan warna kuku pada penderita diabetes dapat bervariasi. Warna kuning pada kuku seringkali menjadi tanda awal. Namun, seiring perkembangan penyakit, warna kuku bisa berubah menjadi kehitaman akibat perdarahan di bawah kuku.
Hal ini disebabkan oleh kerusakan pembuluh darah kecil yang diakibatkan oleh tingginya kadar gula darah. Warna kemerahan di sekitar kuku juga bisa menjadi indikasi masalah sirkulasi darah yang buruk.
Selain perubahan warna, kuku penderita diabetes juga seringkali mengalami perubahan bentuk. Kuku bisa menebal, menjadi cekung seperti sendok, atau melengkung ke bawah. Penebalan kuku seringkali dipicu oleh infeksi jamur, yang merupakan komplikasi umum pada penderita diabetes.
Infeksi jamur ini menyebabkan kuku menebal, menguning, dan berubah warna. Perubahan bentuk kuku ini disebabkan oleh gangguan aliran darah akibat diabetes yang tidak terkontrol.
Kuku yang rapuh dan mudah patah juga merupakan ciri khas pada penderita diabetes. Hal ini disebabkan karena berkurangnya kandungan kalsium dan protein di kuku.
Semakin buruk kontrol gula darah, semakin tinggi pula risiko kuku menjadi rapuh dan mudah patah. Oleh karena itu, penting untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil agar kesehatan kuku tetap terjaga.
Selain perubahan warna, bentuk, dan kerapuhan kuku, penderita diabetes juga mungkin mengalami kuku yang tampak lebih pendek dari biasanya. Kondisi ini juga merupakan salah satu tanda yang perlu diwaspadai. Selain itu, jari terkunci atau trigger finger, di mana jari sulit diluruskan, juga lebih sering terjadi pada penderita diabetes tipe 1 dan tipe 2.
Advertisement
Faktor Risiko dan Pencegahan
Penting untuk diingat bahwa perubahan pada kuku bukanlah satu-satunya indikator diabetes. Banyak kondisi lain juga dapat menyebabkan perubahan pada kuku.
Namun, jika Anda mengalami perubahan pada kuku dan memiliki faktor risiko diabetes, seperti riwayat keluarga diabetes, obesitas, atau gaya hidup tidak sehat, segera konsultasikan dengan dokter.
Diagnosis dan perawatan yang tepat sangat penting untuk mencegah komplikasi diabetes, termasuk masalah pada kuku. Pengobatan diabetes yang tepat dan kontrol gula darah yang baik dapat membantu mengurangi risiko komplikasi.
Dengan menjaga gaya hidup sehat, seperti mengonsumsi makanan bergizi seimbang, berolahraga secara teratur, dan menghindari kebiasaan merokok, Anda dapat membantu mencegah dan mengelola diabetes serta menjaga kesehatan kuku Anda.
Secara singkat, perubahan warna dan bentuk kuku, seperti menguning, kehitaman, penebalan, atau kerapuhan, bisa menjadi indikator diabetes. Namun, perubahan ini juga bisa disebabkan oleh kondisi medis lainnya. Oleh karena itu, konsultasi dengan dokter sangat penting untuk mendapatkan diagnosis yang tepat dan penanganan yang sesuai.
Jika Anda memiliki faktor risiko diabetes dan mengalami perubahan pada kuku, jangan tunda untuk memeriksakan diri ke dokter. Deteksi dini dan pengobatan yang tepat sangat penting untuk mencegah komplikasi serius dan menjaga kesehatan Anda secara keseluruhan.
Â
Disclaimer: Artikel ini dibuat menggunakan teknologi AI.
